HEADLINE

Diminta Ganti Lantaran Nonmuslim, Bupati Bantul Pertahankan Camat Pajangan

Diminta Ganti Lantaran Nonmuslim, Bupati Bantul Pertahankan Camat Pajangan


KBR, Yogyakarta- Bupati Bantul Suharsono menegaskan tidak akan memberhentikan Yulius Suharta dari jabatannya sebagai camat Pajangan, Bantul. Suharsono menyatakan, Yulius dipilih sebagai camat Pajangan didasarkan pada kinerja bukan agama.

Meski demikian, Suharsono tetap menghormati aspirasi sebagian warga yang menginginkan Yulius dinonaktifkan sebagai camat Pajangan.

"Permintaan saya terima, tapi tidak lantas menonjobkan pak camat. Kerja aja belum dan tidak ada kesalahan. Yang jelas saya tidak akan memecat. Kasihan dia. Kita memilih itu kinerjanya bukan orang itu Islam atau Protestan atau Katolik," kata Suharsono saat dijumpai di ruang kerjanya, Selasa (10/1/2017).


Terkait masukan agar Yulius dimutasi ke kecamatan Bambanglipura, Suharsono masih akan mendiskusikan lebih lanjut dengan jajarannya.


"Keluhan saya tampung dulu. Sementara ini pelantikan ditunda dulu. Masukan ditukar ke Bambanglipura agar ikut mengelola gereja Ganjuran terbesar di Bantul. Saya diskusikan dengan teman-teman SKPD dulu. Keputusan (dipindah atau tidak) paling cepat bulan depan," lanjutnya.


Sementara itu camat Pajangan Yulius Suharta menyatakan dirinya telah dilantik 30 Desember 2016 dan telah mengikuti serah terima jabatan pada 6 Januari 2017 lalu. Yulius menyatakan saat ini tetap bekerja.


"Selama legalitas saat ini saya masih posisi ditugaskan di Kecamatan Pajangan. Sebagai aparat petugas pelaksana saya harus siap. Saya dengar ada penolakan. Secara khusus saya menunggu arahan dan keputusan bupati. Sampai nanti keluar surat yang baru ya saya tetap bertugas di sana (Pajangan). Kasihan masyarakat," kata Yulius.


Terkait adanya penolakan sejumlah warga, acara lepas sambut yang sedianya digelar Rabu, 11 Januari 2017 ditunda.  Penundaan lantaran sejumlah warga Pajangan mendatangi DPRD Jumat lalu meminta Bupati mengganti Camat Yulius Suharta. Mereka menilai camat baru tak cocok lantaran nonmuslim.


Editor: Rony Sitanggang

  • #intoleransi
  • Bupati Bantul Suharsono
  • camat Pajangan Yulius Suharta

Komentar (1)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • Handito Swadie7 years ago

    Negara Indonesia didirikan oleh para pejuang yang tidak berdasarkan agama tertentu. Waktu itu apapun agamanya bersatu padu berjuang membela bangsa untuk merdeka. Indonesia bukan negara agama.