DARI POJOK MENTENG

[Advetorial] Hari Bhakti ke-67, Imigrasi Tingkatkan SIMKIM

"SIMKIM telah dijadikan sebagai penyokong utama (backbone) dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Keimigrasian."

Ade Irmansyah

[Advetorial] Hari Bhakti ke-67, Imigrasi Tingkatkan SIMKIM
Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Ronny Frangky Sompie (kiri) dan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly di acara Hari Bhakti Imigrasi ke 67. Foto: Ade Irmansyah/KBR.

KBR, Jakarta - Direktorat Jendral Imigrasi, Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia bakal memokuskan kerjanya tahun ini pada penetapan kebijakan dan strategi untuk menerapkan teknologi dan informasi dalam bentuk Sistem Manajemen Informasi Keimigrasian atau SIMKIM.

Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Ronny Frangky Sompie, mengatakan SIMKIM telah dijadikan sebagai penyokong utama (backbone) dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Keimigrasian. Kata dia, beberapa aplikasi penunjang seperti penerbitan paspor, izin tinggal, permohonan visa, pengawasan lalu lintas orang dipintu masuk dan pelaporan orang asing sudah dibuat demi terlaksananya target kerja tersebut.


Selain itu, hal yang paling penting demi terlaksananya target kerja tersebut adalah dengan semakin kokohnya hubungan koordinasi dengan instansi lain. Dengan begitu pengawasan terutama terhadap warga negara asing, bisa maksimal.


"Target kinerja Direktorat Jenderal Imigrasi ditahun 2017 sudah kita canangkan bersama-sama dengan Direktorat Jenderal lain eselon di Kementerian Hukum dan HAM. Yang pertama kita akan  mengadakan ITAS dan ITAP online. Yang kedua, memudahkan sistem antrean dalam penerbitan paspor. Yang ketiga adalah penguatan tim pengawasan orang asing sampai tingkat kecamatan. Nah hal-hal lain yang mendukung semua kegiatan ini adalah berkaitan dengan e-goverment," katanya usai acara sukuran perayaan 67 Tahun Dirjen Imigrasi di Kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Kamis (26/1/2017).


"Bahwa kita akan melakukan juga sebuah sistem untuk mengawasi keberadaan orang asing sejak dia masuk ditempat pemeriksaan Imigrasi di check point kemudian kita berikan dia stiker visa, tapi dia diberikan barcode. Dari barcode itu bisa kita kerjasama dengan seluruh maskapai penerbangan domestik, kemudian transportasi darat, laut, bis, kereta api, kapal laut untuk mengetahui keberadaan mereka," sambung Ronny Sompie.


Dia menambahkan, usai acara syukuran Hari Bhakti Imigrasi ke-67 yang bertepatan dengan tanggal 26 Januari 2017, beberapa inovasi yang terkait dengan penggunaan teknologi informasi yang telah dicapai antara lain early moming service dan sunset servis, perpanjangan izin tinggal kunjungan secara online, layanan izin tinggal terbatas elektronik, pembentukan unit layanan paspor di lima tempat pada tahun 2017, serta cetak biru restrukturisasi SIMKIM 2016 hingga 2019.


Pada hari yang bersejarah ini juga dilaksanakan penandatanganan Prasasti Pendirian Unit Layanan Paspor (ULP) oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly. Kantor unit layanan paspor tersebut yaitu, Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak, Kantor Imigrasi Kelas I Mataram, Kantor Imigrasi Kelas I Samarinda, Kantor Imigrasi Kelas II Jember dan Kantor Imigrasi Kelas II Pematang Siantar.


Di acara ini juga, Dirjen Imigrasi memberikan beberapa penghargaan atas prestasi kinerja tahun lalu. Beberapa penghargaan tersebut diantaranya soal penegakan hukum keimigrasian, baik pro justitia maupun deportasi dan pembentukan Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora), serta penolakan masuk atau pencegahan keluar melalui tempat pemeriksaan imigrasi.


Selanjutnya adalah penghargaan pengelolaan keuangan dengan capaian penyerapan anggaran tertinggi serta penghargaan dukungan Pemerintah daerah dalam penyediaan sarana dan prasarana dan lain-lain.

 

  • simkim
  • Sistem Manajemen Informasi Keimigrasian
  • Ronny Frangky Sompie

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!