BERITA

Kemenkes Kirim Ratusan Tenaga Ahli Bantu Korban Gempa Aceh

"Lebih dari 170an orang didatangkan baik dari dalam Provinsi Aceh, maupun daerah lain seperti Medan, Padang, Makassar, Surabaya dan Yogyakarta."

Kemenkes Kirim Ratusan Tenaga Ahli Bantu Korban Gempa Aceh
Pedagang mengumpulkan barang yang masih dapat digunakan dari puing-puing bangunan pasar Meuredu yang rubuh akibat gempa di Pidie Jaya, Aceh, Kamis (8/12). Foto: Antara

KBR, Jakarta - Kementerian Kesehatan mengirim tim gabungan dari berbagai daerah untuk membantu penanganan korban luka akibat Gempa di Aceh. Ini lantaran kurangnya kapasitas tenaga ahli kesehatan di daerah tersebut.

Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ahmad Yurianto memerinci, tim tersebut terdiri atas berbagai dokter spesialis dan perawat ahli. Lebih dari 170an orang didatangkan baik dari dalam Provinsi Aceh, maupun daerah lain seperti Medan, Padang, Makassar, Surabaya dan Yogyakarta.


"Gabungan tim sepesialis ahli. Kami ada spesialis bedah tulang, bedah umum, anastesi termasuk krunya ya, dan perawat ahlinya beserta beberapa peralatan yang dibutuhkan," jelas Ahmad Yurianto kepada KBR, Kamis (8/12/2016).


"Selain tenaga ahli dan peralatan kesehatan, juga ada sarana pendukungnya yaitu logistik kesehatan dan alat-alat operasi seperti plat, kru untuk patah tulang dan sebagainya sudah kami lengkapi," imbuhnya.


Yurianto menambahkan, seluruh penanganan korban luka dilakukan di sejumlah puskesmas dan rumah sakit di Sigli, Bireun dan Banda Aceh. Sebab, fasilitas kesehatan di Pidie Jaya tak lagi optimal digunakan.


"Fasilitas yang ada di Pidie Jaya sudah tidak bisa digunakan secara optimal untuk menangani kasus bedah darurat, karena pasien yang banyak juga mengakibatkan petugas tak cukup. Di samping bangunannya juga belum dilakukan assessment apa masih rawan atau tidak dengan kondisi ini," katanya.


Akibat gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter yang meluluhlantakkan bangunan, kebanyakan korban menderita patah tulang. Kondisinya beragam, ada yang mengalami patah tulang di bagian kaki dan tangan, namun ada pula yang mengalami retak di bagian kepala dan tulang belakang.


Khusus penanganan cedera tulang belakang, kepala dan rongga dada menurut Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ahmad Yurianto, harus dilakukan di Banda Aceh. Sebab memerlukan penanganan dan persiapan peralatan yang baik.


"Kalau yang kasus seperti patah tulang kaki, tangan dan sebagainya atau perut yang menyebabkan liver atau ginjal pecah itu bisa di Bireun dan Sigli."


Tim-tim bantuan dari Kementerian Kesehatan, kata Yurianto, langsung ditempatkan ke seluruh fasilitas kesehatan di Aceh. Ia pun memastikan cadangan logistik kesehatan masih cukup.


"Pokoknya asal butuh kami kirim, butuh kami kirim. Karena kami juga selama ini kebutuhan obat-obatan di semua instalansi farmasi provinsi itu kan pada hakikatnya buffer stocknya kementerian kesehatan di berbagai daerah jadi kalau seperti ini bisa cepat," pungkasnya.

Editor: Sasmito

  • gempa Pidie Jaya
  • kemenkes
  • korban gempa

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!