BERITA
INTERMEZO: Rokok Elektrik Meledak di Saku Celana, Seorang Pria Dilarikan ke Rumah Sakit
KBR - Seorang pria di New York Amerika Serikat dilarikan ke rumah sakit
setelah rokok elektrik meledak di saku celana. Ledakan rokok elektrik
itu menyebabkan luka bakar di tangan dan kaki pria itu.
Pria
bernama Otis Gooding itu bekerja sebagai kasir di kios minuman di
Stasiun Kereta Utama New York. Dalam rekaman kamera pengawas terliat
Otis Gooding sedang bercakap-cakap dengan dua pekerja kios lainnya,
ketika tiba-tiba muncul ledakan disertai semburan api mirip kembang api
dari saku celananya.
Ledakan mirip kembang api itu berlangsung
selama beberapa detik, dan korban dengan panik berusaha mengeluarkan
rokok elektrik dari saku celana. Sementara dua teman dan satu pelangan
menyebar menjauh, karena seperti ada proyektil yang terlontar dari benda
elektronik itu.
"Kejadiannya begitu cepat... Terdengar suara
mendesis dan seperti peluit melengking," kata Jonathan Lee, teman
Gooding. "Dia berusaha mengeluarkannya dari saku celana. Saya lihat saat
jarinya keluar dari aku, ujung jarinya terbakar."
Selain
mengeluarkan api, kebakaran rokok elektrik itu juga menimbulkan asap
tebal berwarna hitam. Teman-teman korban hanya bisa menelfon memanggil
polisi atau pemadam kebakaran.
Akibat luka bakar itu, ia dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulan. Diperkirakan ia harus menjalani operasi.
Rokok elektrik atau vapor populer dijadikan alternatif bagi orang yang menghindari rokok tembakau.
Senator
Charles Schumer menyebut rokok elektrik sebagai bom waktu, terkait
dengan beberapa kali insiden ledakan rokok elektrik hingga membuat orang
cedera.
Data Kantor Pemadam Amerika Serikat menyebutkan
sepanjang 2009-2014, sedikitnya terjadi 25 kali ledakan rokok elektrik
di Amerika. Diduga masalahnya pada batere lithium yang tidak tahan
panas.
Namun Jonathan Lee, teman korban menduga, ledakan itu
terjadi karena rokok elektrik yang dipakai temannya itu sudah diubah
atau dikustomisasi, sehingga memiliki daya listrik yang besar.
"Saya
belum pernah melihat yang seperti itu, begitu besar tenaga (baterenya).
Itu produk kustomisasi, jadi orang bisa mengubah tegangannya untuk
bergaya," kata Lee.
Tahun lalu, Departemen Transportasi
mengeluarkan larangan bagi penumpang pesawat membawa rokok elektrik. Hal
itu untuk mencegah kebakaran di pesawat saat terbang. (AP/CNN/New York
Post/Dailymail)
- Intermezo
- rokok elektrik
- New York
- Amerika Serikat
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!