HEADLINE

Jual Pupuk Melebihi HET, Dinas Pertanian Bondowoso Tutup 16 Kios

"penutupan hasil verifikasi oleh tim dinas pertanian serta laporan langsung dari masyarakat."

Friska Kalia

Jual Pupuk Melebihi HET, Dinas Pertanian Bondowoso Tutup 16 Kios
Ilustrasi (sumber: Distan NTB)

KBR, Bondowoso – Dinas Pertanian Bondowoso, Jawa Timur, menutup sedikitnya 16 kios pupuk bersubsidi. Kepala Dinas Pertanian Bondowoso, Hindarto mengatakan, penutupan tersebut karena 16 kios menjual pupuk bersubsidi diatas Harga Eceran Tertinggi (HET). Hal ini diketahui dari hasil verifikasi oleh tim dinas pertanian serta laporan langsung dari masyarakat.

“Penutupan karena menjual di atas HET. Biasanya laporan masyarakat dan hasil verifikasi dari tim yang kita terjunkan. Untuk penjualan di atas itu tidak ada ampun, akan langsung kami tutup,” kata Hindarto saat ditemui KBR, Jumat (6/11/2015).


Dikatakan Hindarto, saat ini harga eceran tertinggi untuk jenis pupuk urea adalah Rp. 180.000 per kwintal, Sp36 Rp. 200.000 per kwintal, ZA Rp. 140.000 per kwintal dan NPK Rp. 230.000 per kwintal. Dinas Pertanian bahkan mengimbau masyarakat yang menemukan kasus penjualan di atas HET untuk segera melaporkan ke Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Dinas Pertanian atau Babinsa di masing–masing koramil.


Dinas Pertanian Bondowoso mencatat, kebutuhan pupuk bersubsidi di Kabupaten Bondowoso untuk tahun 2015 mencapai 38 ribu lebih untuk pupuk urea, 1.578 ton pupuk SP 36, 12 ribu lebih pupuk ZA, 7.679 ton pupuk NPK dan 3.786 pupuk organik.


Dari alokasi tersebut, hingga oktober 2015 sudah terserap sekitar 80%. Artinya, Bondowoso masih memiliki alokasi pupuk sebanyak 8 ribu ton lebih untuk kebutuhan tanam sebelum akhir tahun berakhir.


Editor: Rony Sitanggang

  • het pupuk bersubsidi
  • hasil verifikasi oleh tim dinas pertanian serta laporan langsung dari masyarakat.
  • Kepala Dinas Pertanian Bondowoso
  • Hindarto
  • jual di atas ketentuan kios ditutup

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!