HEADLINE
Pencarian 12 Korban Longsor di Gunung Pongkor Terkendala Sulitnya Medan
" Lubang yang kecil dan minimnya alat menjadi kendala pencarian. "
Rafik Maeilana
KBR, Bogor - Pencarian korban longsor di Blok Pamoyanan, Gunung Pongkor, Kabupaten Bogor hingga Rabu malam belum membuahkan hasil. Beratnya medan pencarian, membuat pencarian dihentikan.
Kapolres Bogor Suyudi Ario Seto mengatakan, tim evakuasi masih kesulitan mencapai lokasi di kedalaman, dtempat keduabelas penambang tradisional itu tertimbun. Lubang yang kecil dan minimnya alat, membuat pencarian masih terkendala.
"Hari ini kita belum berhasil menemukan keduabelas korban tersebut. Banyak kendala karena berada di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dan berada di kemiringan 90 drajat. Kita baru berhasil membongkar bagian depan, dan diperkirakan kedalaman lebih dari 300 meter," katanya usai melakukan pencarian.
Suyudi menjelaskan, tim evakuasi masih menggunakan alat yang konvensional, karena alat berat tidak memungkinkan masuk ke areal lubang. "Kita cuma baru bisa membawa genset untuk menyalahkan blower, untuk ventilasi di dalam," jelasnya.
Sementara, lanjut dia, saat tim evakuasi kembali ke posko, aparatmenangkap dua orang penambang tradisional yang akan melakukan penambangan.
"Saat ini masih kita interogasi. Akan kita proses sesuai hukum," ujarnya.
Bulan lalu aparat menggusur penambang tradisional di Gunung Pongkor. Dalam operasi itu ribuan aparat dikerahkan untuk menutup ratusan lubang tambang dan membongkar ribuan gubuk para penambang. Namun Keduabelas penambang tradisional yang saat ini tertimbun kembali mulai menambang pada Senin lalu. Esoknya pada Selasa siang keduabelas penambang liar itu tertimbun tanah, saat mencoba keluar dari lubang kunti, yang masih dalam area PT Antam. Hingga kini, tim evakuasi masih belum bisa menemukan semua korban.
- penambang tradisional
- 12 tertimbun longsor
- Kapolres Bogor Suyudi Ario Seto
- medan sulit
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!