HEADLINE

Grup Wilmar & Sinarmas Paling Banyak Menyumbang Titik Api

"Di empat provinsi (Jambi, Sumsel, Riau, dan Kalteng) terdapat 27 perusahaan dari Grup Wilmar dan 19 perusahaan dari grup Sinarmas yang teridentifikasi areal konsesinya teradi kebakaran hutan dan lahan"

Grup Wilmar & Sinarmas Paling Banyak Menyumbang Titik Api
Ilustrasi pantauan titik api kebakaran hutan lewat satelit. (Foto: kemendagri.go.id)

KBR, Jakarta - LSM lingkungan Walhi menyebut perusahaan grup Wilmar dan Sinarmas yang berkontribusi paling banyak terhadap titik api pada periode Januari - September 2015.

Manajer Kampanye Eksekutif Nasional Walhi Edo Rakhman mengatakan dari hasil overlay (analisa tumpang susun) titik api dengan konsensi perusahaan menunjukkan bahwa di empat provinsi (Jambi, Sumsel, Riau, dan Kalteng) terdapat 27 perusahaan dari Grup Wilmar dan 19 perusahaan dari grup Sinarmas yang teridentifikasi areal konsesinya teradi kebakaran hutan dan lahan.


"Secara korporasi kami mengidentifikasi ada beberapa grup besar yang turut menyumbang kebakaran hutan dan lahan di tahun 2015," kata Edo Rakhman, Kamis (1/10).


Di Propinsi Kalimantan Tengah titik api tertinggi teridentifikasi berada pada areal konsesi 14 anak perusahaan Wilmar dan 3 anak perusahaan Sinarmas.


Untuk Riau, perusahaan yang paling tinggi terjadi kebakaran di areal konsesinya adalah Sinarmas sebanyak enam anak perusahaan dan enam grup April.


Untuk Sumatera Selatan yang tertinggi ada 11 anak perusahaan Wilmar yang terjadi kebakaran hutan dan lahan di areal konsesinya serta delapan anak perusahaan Sinarmas, serta empat anak perusahaaan Grup Sampoerna.


Di Jambi ada dua anak perusahaan Sinarmas dan dua dari grup Wilmar yang teridentifikasi terjadi kebakaran.


Sejak Januari lalu, kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan sudah menghanguskan lebih dari 190 ribu hektar.


Editor: Agus Luqman

 

  • Sinarmas
  • wilmar group
  • perusahaan konsesi hutan
  • kebakaran hutan dan lahan
  • kabut asap
  • Karhutla
  • titik api
  • hotspot

Komentar (18)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • Taufik9 years ago

    Titik api belum tentu karena dibakar. Jadi jgn sampai misleading. Berita ini harusnya diimbangi dengan keterangan dari pihak Wilmar atau sinarmas.

  • Ismail Alrip9 years ago

    Bismillah. Membaca tulisan tersebut di atas menunjukkan kebakaran hutan itu yang secara masif di seluruh wilayah Indonesia disebabkan bukan karena alam, tetapi diduga ada faktor kesengajaan. Membuka hutan dengan cara dibakar pasti biayanya sangat murah untuk pengusaha, apalagi jika pemerintah diperalat lagi untuk menangani kebakaran hutan karena dampak dari kebakaran hutan Sangat berpengaruh utk rakyat banyak. Kebakaran hutan tersebut rata-rata mendekati musim hujan karena setelah kebenaran hutan lalu turun hujan akan menyuburkan tanah. Saya tidak akses untuk melihat, tapi mohon yang masih peduli merah putih melihat lahan-lahan yang terbakar pasti rata-rata lahan yang belum produksi. Coba dibandingkan apakah ada lahan pertambangan yang terbakar, rata-rata yang terbakar adalah lahan perkebunan. Mohon pemerintah membuktikan diri jika memang sebagai aparatur negara yang akan membela kepentingan bangsa dan negara Indonesia, karena saat ini banyak aparatur negara bekerja untuk dirinya sendiri, kelompoknya atau kepentingan orang yang berduit, meskipun mereka selalu berkoar-koar demi kepentingan rakyat dan negara, pidato-pidato itu hanya lips Service saja. Pemerintahan Negara kita menurut pendapat saya lemah dan tidak berkuasa sebagai efek dari demokrasi yang belum matang karena sebagian besar masih kekuasaan uang yang sangat dominan, maka jadilah pemerintah hanya boneka dari donatur demokrasi dan negara pendukung, yang ujung-ujungnya RAKYAT YANG SELALU MENJADI OBYEK PENDERITA. Mari kita membangun Indonesia dimulai dari lingkungan keluarga. Jika semua lingkungan keluarga kuat, maka tentu dengan sendirinya Indonesia akan kuat

  • Gimin9 years ago

    Harus ada penjelasan dr Wilmar dan Sinarmas utk meluruskan berita tsb. Jgn sampai mindset masyarakat menjadi negatif. Klu mmg ada oknom perusahaan yg bersalah hrs ditindak dgn tegas. Secara pribadi saya tdk yakin kedua perusahaan besar tsb beraani mengorbankan nama baiknya hanya sekedar meminimalisir cost utk buka lahan

  • ida9 years ago

    apa mungkin suatu kebetulan,,kalimantan,sumsel,jambi,riau,,semua terhubung dg kedua nama itu...

  • amanda bro9 years ago

    sebaiknya di confirmasi dulu kepada wilmar dan sinarmas sebelum memuat tulisan ini, apakah mereka memang benar membakar hutan utk membuka lahan atau lahan nereka tervakar krn rambatan api yg masuk kelahan mereka.

  • ass9 years ago

    Konfirmasi dl.... Aturan perusahaan cukup keras masalah pembakaran... Baik itu sampah atau lahan.. Jgn salahkan perusahaan krn patokan hgu saja.... Tidak semua areal hgu miilik perusahaan ada jg lahan masyarakat... Dan satelit noah terbukti pernah salah jg kok...

  • ass9 years ago

    Konfirmasi dl.... Aturan perusahaan cukup keras masalah pembakaran... Baik itu sampah atau lahan.. Jgn salahkan perusahaan krn patokan hgu saja.... Tidak semua areal hgu miilik perusahaan ada jg lahan masyarakat... Dan satelit noah terbukti pernah salah jg kok...

  • eko9 years ago

    Itulah kerjaan perusahaan. Merusak ekosistem

  • hendri9 years ago

    Membakar maupun terbakar mempunyai konsekuensi hukum bgt UU Kehutanan......

  • rakyat cuilik9 years ago

    Nah klo INI berita emank tidak benar mana dunk klarifikasi Dari kedua nama yg disebut diatas. Atau tinggal tunggu aja setelah apinya padam, siapa yg bakal tebar benih di lahan INI.

  • Jose pakerman9 years ago

    Ditunggu saja kelanjutannya , kalo setelah kebakaran lahan tsb jadi kebun sawit, berarti DIBAKAR yaa,, tapi kalo setelah kebakaran Laban tsb dikembalikan fungsi hutan berarti memang kasusnya terbakar,,,

  • Theresia9 years ago

    Dalam berita ini tdk disebutkan apakah perusahaan tsb melakukan pembakaran hutan namun hanya menyebutkan bahwa titik api paling banyak ada di lahan milik perusahaan tsb. Validasi yg harus dilakukan adalah dgn mencari tahu dri mana titik api tsb berasal dan siapa yg melakukan pembakaran tsb. Sebagai pemilik lahan tentunya perusahaan bertanggung jawab atas "apapun" yg trjadi di tanah milik mereka. Hak guna bukan cuma berarti hak utk menggunakan tapi juga disertai dgn kewajiban utk menjaga kelestarian lahan. Ini masalah yg menjemukan karena terulang setiap tahun, lagi dan lagi. Malu.

  • kiki9 years ago

    Semangat pagi... sy percaya perusahan besar sekelas sinarmas dan wilmar tdk akan melakukan hal bodoh buka lahan dg pembakaran. SOP perusahan sendiri dg sangat keras menentang pembukaan lahan. Titik api berasal dari loncatan api lahan masy yg terbakar ditambah dengan elnino yg mengakibatkan kemarau panjang sehingga keadaan tutupan lahan relatif kering. Terlalu tinggi cost dan resiko yg dikeluarkan perusahaan utk memadamkan api jika hanya utk mengharapkan buka lahan dg cara pembakaran.

  • gogoantara9 years ago

    Apapun alasannya seharusnya negara bertundak tegas dan jelas utk mengatasi kebakaran ini. Coba bayangkan bhw apbl terus menerus manusia terutama anak2 menghirup asap disamping menimbulkan ispa bisa lbh fatal menurunkan tingkat kecerdasan anak...maka sdh barang tentu jangka panjang utk anak2 terancam tingkat kebodohannya....sungguh terancam generasi penerus kita.

  • bunny9 years ago

    selama hukum indonesia gak tegas.. mau berapa keturunan pun ya tetap bgitu.. cape deh..

  • jovy9 years ago

    Sebaik nya di konfirmasi oleh kedua grup tsb. Sinarmas SOP nya ketat dan Grup ini memiliki sertifikat RSPO ,PROPER dan ISCC

  • PRF9 years ago

    Berita yg sumber datanya tidak Valid dan abu-abu jangan asal ngomong aja. diperjelas dulu judulnya kebakaran atau terbakar? karena apa terbakarnya? apa memang sengaja dibakar? yang sebenarnya terjadi adalah banyaknya masyarakat lokal nakal yang memiliki tanah di dalam atau disekitar HGU perusahaan, nekat membuka lahan dengan cara membakar karena dianggap lebih ekonomis dan praktis yang notabene sebenarnya melanggar hukum !!! pihak perusahaan pun sudah mati-matian melakukan patroli untuk mencegah pembakaran hutan. melakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar perkebunan, maupun bekerja sama dengan kepolisian setempat.

  • Muklis9 years ago

    Sebaiknya dikonfirmasikan terlebih dahulu dan cari bukti kuat sebelum merilis berita agar tidak menjadi fitnah jgn hanya patokan dg HGU dan citra satelit. Jika ada kebakaran di pekarangan atau rumah kita sendiri yg terbakar apa sudah pasti kita yg bakar? Perusahaan yg bersertifikat RSPO, PROPER, dan ISCC seperti sinarmas tdk mungkin dengan sengaja melakukan pembakaran krn mereka pasti ada audit eksternal independen yg rutin mengawasi kinerja perusahaan. Bisa saja mereka adl korban. #melawanasap #sahabatudara