BERITA

Pemerintah Masih Akan Impor Gula

Pemerintah Masih Akan Impor Gula

KBR, Jakarta- Kementerian Perdagangan mengatakan Indonesia belum bisa lepas dari impor gula dalam waktu dekat. Kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, saat ini kemampuan petani gula dalam negeri memenuhi pasokan gula masih kurang. Impor menurutnya diperlukan agar harga gula tidak meroket.

Meski begitu, pemerintah akan tetap mengatur agar produksi gula petani bisa diserap seluruhnya. Ini dilakukan dengan menggandeng para importir.

"Kami mintakan kepada mereka yang impor itu adalah mereka harus mengikat diri, membuat perjanjian untuk ekspansi tebu dengan sistem inti plasma. Itu pasti memakan waktu. Tetapi ada satu tujuan, ada satu komitmen. Setelah itu kita bisa buat target kurun waktunya untuk bisa lebih mandiri,"ujar dia usai sidak Pasar Grogol, Jumat (16/9/2016).

Sambil berjalan, kata dia, pemerintah melalui Kementerian Pertanian berusaha meningkatkan produksi.

Persoalan yang dihadapi adalah ketersediaan lahan yang terbatas. Saat ini, mereka sedang mencari lahan-lahan potensial yang terbengkalai.

Untuk mengendalikan harga komoditas ini, Kemendag sedang menjajaki kerjasama perdagangan dengan negara lain selain Thailand. Sehingga, posisi negosiasi Indonesia dengan para pengusaha di Thailand juga bisa lebih kuat karena sumber impor tidak terpusat di satu negara. Salah satu negara yang dilirik pemerintah menurut Enggartiasto adalah Brazil.

"Brazil over supply jauh jaraknya. Mereka sampai konversi untuk metanol dan sebagainya. Harganya jadi kompetitif."


APTRI: Indonesia Tidak Butuh Impor Gula

Agustus lalu, Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) meminta pemerintah meninjau ulang rencana impor gula.  Selain bakal merugikan petani tebu, stok gula dalam negeri masih mencukupi kebutuhan pasar. Berdasarkan data APTRI ketersedian gula nasional tahun 2016 mencapai 8,5 juta ton. Sementara konsumsi masyarakat hanya 6,5 juta ton. 

Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Petani Tebu Rakyak Indonesia (APTRI) Arum Sabil memprediksi, produksi gula di Indonesia tahun ini akan lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal itu bisa dilihat dari perluasan area lahan tebu. Dikatakan, tahun ini luas area lahan tebu mencapai 475.000 hektare (ha). Dibanding tiga tahun lalu, ada penambahan luas area sekitar 200.000 hektar lebih.

”Persoalan petani saat ini kan masalah impor yang marak. Presiden sebelumnya mengatakan akan stop impor, tapi yang terjadi saat ini apakah Presiden tidak tahu kalau sekarang impor itu sudah melampaui kuota kebutuhan dalam negeri. Sebagai hitungan- hitungan meskinya Presiden disajikan dengan data. Saya gambarkan saja berapa sih luas tanaman tebu di Indonesia? Luas tanaman tebu di Indonesia 475 tibu hentare,”kata Arum Sabil (2/8/2016).

Arum menilai, alasan impor gula untuk menekan harga gula yang dinilai tinggi, hanya pengalihan isu untuk memuluskan rencana impor gula. 

Editor: Malika 

  • impor gula
  • Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI)
  • Mendag Enggartiasto Lukita

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!