HEADLINE

Gusur Bukit Duri, 277 Keluarga Sudah Pindah ke Rusun Rawa Bebek

""Yang sudah ngambil kunci totalnya 313, tinggal tunggu mereka melapor,""

Gusur Bukit Duri, 277 Keluarga Sudah Pindah ke Rusun Rawa Bebek
Rumah susun rawa bebek, Pulo Gebang, Jakarta Timur. (Foto: KBR/Gilang R.)



KBR, Jakarta- Sebanyak 277 keluarga warga Bukit Duri telah pindah ke Rusun Rawa Bebek. Kata Kepala Rusun Rawa Bebek, Darmawati Sembiring, mereka adalah warga yang rumahnya digusur untuk normalisasi bantaran kali Ciliwung.

"Warga Bukit Duri yang sudah ke Rawa Bebek itu 277 KK. Sudah tinggal di sini semua," kata Darmawati saat ditemui KBR di Rusun Rawa Bebek, Jumat (30/09/16).


Pemprov DKI menyediakan 363 unit rusun untuk merelokasi warga yang menempati bantaran kali Ciliwung itu. Darmawati mengatakan, 26 keluarga sudah mengambil kunci namun belum menempati unit rusun.


"Yang sudah ngambil kunci totalnya 313, tinggal tunggu mereka melapor," ujarnya.


Terdapat selisih jumlah antara unit yang disediakan dengan jumlah KK yang sudah mengambil kunci. Darmawati mengatakan, tersisa 50 unit lagi yang masih kosong.


"Masih ada sebagian warga yang bertahan di lokasi, kita masih menunggu," kata Dia.


Darmawati mengaku belum mendapat keluhan dari warga Bukit Duri yang sudah pindah ke rusun Rawa Bebek. Warga terlihat nyaman menempati rusun yang disediakan.


Warga Bukit Duri, Anto (51), mengaku nyaman tinggal di rusun Rawa Bebek. Bahkan ia dan keluarganya sudah pindah sejak setengah bulan yang lalu. Jarak dari Bukit Duri, Jakarta Selatan ke Rusun Rawa Bebek Pulo Gebang, Jakarta Timur sekitar 15 km.


"Rumah saya kemarin digusur tapi sudah pindah jauh-jauh hari," kata Dia.


Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Selatan menggusur permukiman di bantaran kali Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta Selatan. Sebagian warga yang sedang mengajukan gugatan class action di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memilih untuk tetap tinggal di sekitar Bukit Duri. 

  • Rusun Rawa Bebek
  • penggusuran bukit duri
  • Kepala Rusun Rawa Bebek
  • Darmawati Sembiring
  • Warga Bukit Duri
  • Anto (51)

Komentar (1)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • lidwina8 years ago

    Bayangkan jika tiba tiba terjadi banjir bandang dan makan korban seperti di Garut, apakah pak Basuki yang akan disalahkan? Jika mereka digusur dan diberikan tempat tinggal yang lebih baik itu adalah kesempatan luar biasa, hanya orang pura pura baik yang mengambil kesempatan dalam kesempitan dalam arti memanfaatkan orang miskin untuk kepentingan politik mereka.