BERITA

Defisit Anggaran, Balikpapan Targetkan Pemasukan dari Wisatawan

"Ada 8 kegiatan yang bakal berlangsung di Kota Balikpapan,"

Teddy Rumengan

Defisit Anggaran, Balikpapan Targetkan Pemasukan dari Wisatawan
Foto: Dinas Pemuda dan Olaraga, Kebudayaan dan Pariwisata Balikpapan



KBR, Balikpapan– Pemerintah Kota Balikpapan menargetkan kunjungan wisatawan tahun ini meningkat 50 persen dari tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya & Pariwisata Kota Balikpapan Oemy Facelsy mengatakan, tahun ini target kunjungan wisatawan mencapai dua juta.

Target itu dinilai realistis mengingat sejak Januari hingga Desember 2016 ada 8 kegiatan nasional maupun internasional yang berlangsung di Kota Balikpapan, salah satunya kejuaraan dunia bulu tangk,is Indonesia Master.

Oemy mengatakan, khusus selama gelaran dunia bulu tangkis Indonesia Master yang berlangsung selama sepekan, Pemerintah Kota Balikpapan menargetkan jumlah wisatawan mencapai lima ribu orang.

“Untuk atlet yang berlaga saja 400 orang, saya banyak mendapat informasi banyak dari Jawa, Sumatera, dari daerah lain datang berkunjung ingin menyaksikan. Paling tidak itu sudah memberikan untuk tingkat hunian di hotel, terus kuliner juga, untuk meningkatkan pendapatan dari kunjungan wisata,” kata Oemy Facesly, Selasa (06/09)

Oemy Facesly menambahkan, tingginya target kunjungan wisatawan sebagai salah satu upaya untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) menyusul krisis anggaran lantaran kebijakan pemangkasan dana transfer daerah.

Dampak pemangkasan dana transfer daerah Pemkot Balikpapan mengalami defisit anggaran hingga Rp 500 miliar. Menurut Oemy Pemkot Balikpapan berharap ada peningkatan pendapatan daerah untuk mengurangi dampak krisis keuangan yang terjadi.

Editor: Malika 

  • balikpapan
  • pariwisata
  • dana transfer daerah
  • pemangkasan dana transfer daerah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!