BERITA

Jalur Tikus di Kabupaten di Rembang Jadi Lintasan Penyelundupan Kayu

Jalur Tikus di Kabupaten di Rembang Jadi Lintasan Penyelundupan  Kayu

KBR, Rembang- Jalur tikus antara Kabupaten Rembang, Blora sampai ke Kabupaten Pati, Jawa Tengah diduga sering menjadi perlintasan untuk menyelundupkan kayu ilegal. Wakil Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan, Rembang, Rofi Tri Kuncoro mensinyalir pengiriman kayu dari Kabupaten Blora, rata-rata menuju Ronggo, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati.

Menurut dia, ada dua jalur perlintasan kendaraan yang kerap digunakan oleh pelaku penyelundupan, yakni Blora–Sulang–Sumber–Jaken dan Blora–Japah–Sumber–Jaken. Rofi mengatakan, pos pantau pemeriksaan hasil hutan sudah ada di kawasan Mantingan, namun para petugas tetap kesulitan mendeteksi truk pembawa kayu ilegal jika tidak ada bantuan informasi dari masyarakat.

"Kan tidak mungkin semua truk dihentikan oleh petugas Perhutani. Kecuali ketika anggota Satlantas melakukan operasi di jalan. Kami pernah mendeteksi kendaraan mengangkut kayu ilegal dari Japah, Blora ke Sumber. Tapi tidak tertangkap. Sejauh ini belum ada rencana menambah pos pantau," kata Rofi kepada KBR, Senin (06/08).

Lebih lanjut, Rofi mengharapkan bantuan informasi dari masyarakat karena keterbatasan petugas Perhutani. Kata dia, Perhutani berupaya mengintensifkan patroli rutin, guna mengurangi potensi pencurian kayu.

"Truk setiap hari lalu lalang di jalan Rembang–Blora. Jadi info dari warga mutlak diperlukan, apalagi ini lintas daerah. Kadang sering juga warga takut mau melapor," imbuhnya. 

Sebelumnya, aparat gabungan telah menangkap sejumlah truk bermuatan kayu ilegal di jalan Sulang-Sumber, Rembang. Termutakhir, truk bermuatan 30 buah gelondongan kayu jati digrebek polisi di Dusun Nglakeh, Desa Lohgede, Kabupaten Rembang. Dua orang pelaku yang ditangkap mengaku kayu tersebut berasal dari Kabupaten Blora dan akan dikirim ke Desa Ronggo.


Editor: Adia Pradana

  • kayu
  • ilegal
  • penyelendupan
  • rembang

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!