HEADLINE

Ari Dono Resmi Jabat Wakapolri

Ari Dono Resmi Jabat Wakapolri

KBR, Jakarta - Kapolri Tito Karnavian melantik Ari Dono sebagai Wakapolri menggantikan Syafruddin yang ditunjuk sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Pelantikan sekaligus serah terima jabatan dilakukan siang di Mabes Polri, Jumat (17/8/2018).

Ari Dono sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bareskrim Polri sejak Mei 2016. Tito menyatakan Ari Dono dipilih dari sejumlah nama yang diajukannya kepada Presiden Joko Widodo. Nama-nama yang diisi oleh para jenderal polisi bintang tiga itu berasal dari Dewan Pertimbangan Jabatan Tinggi.

Sebelum Ari dilantik, sejumlah perwira tinggi polisi berpangkat Komjen dan Irjen juga masuk bursa pengganti Syafruddin. Di antaranya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Suhardi Alius, Kabaharkam Moehgiyarto, Irwasum Polri Putut Eko Bayuseno, serta Kepala Badan Narkotika Nasional Heru Winarko.

Atas jabatan barunya itu, Wakapolri Ari Dono menyatakan siap membantu Kapolri dari segala aspek. "Bersyukur, atas kepercayaan pimpinan untuk membantu Kapolri," kata Ari Dono usai pelantikan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (17/8/2018).

"Nantinya saya akan membantu pak Kapolri dari aspek manajerial baik dari bidang pembinaan maupun aspek operasional dengan strategi promoter," jelasnya lagi.

Baca juga:

    <li><b><a href="http://kbr.id/08-2018/polisi__dipilihnya_ari_dono_jadi_wakapolri_masukan_wanjakti/96954.html">Polisi: Dipilihnya Ari Dono Jadi Wakapolri Masukan Wanjakti</a>&nbsp;<br>
    
    <li><b><a href="http://kbr.id/nasional/04-2018/polisi_urus_pengembalian_kapal_sitaan_milik_pengusaha_malaysia/95754.html">Pengembalian Kapal Sitaan ke Pengusaha Malaysia</a>&nbsp;</b><br>
    

Ari Dono merupakan lulusan akademi kepolisian tahun 1985 atau satu angkatan dengan Syafruddin. Sejumlah kasus yang diungkap Ari semasa menjadi Kabareskrim di antaranya perkara penipuan biro perjalanan umroh, First Travel, kasus vaksin palsu dan perkara penodaan agama bekas Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Posisi Kabareskrim selanjutnya akan diisi oleh Arief Sulistyanto, yang sebelumnya menjabat Asisten Kapolri bidang SDM. Arief yang merupakan lulusan akademi kepolisian angkatan 1987 pernah menangani kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Thalib.

Sangsi

Meski begitu, rekam jejak tersebut tak membikin pengamat kepolisian Bambang Rukminto yakin akan kemampuan Ari Dono. Ia justru pesimistis penunjukkan Ari sebagai Wakapolri bakal mendongkrak kinerja kepolisian.

Bambang ragu Ari mampu melakukan reformasi di tubuh Polri. Ia menganggap, Ari Dono tak cukup punya prestasi menonjol saat menjabat Kabareskrim. Ia menyayangkan keputusan Tito memilih Ari. Sebab menurutnya, ada kandidat lain yang lebih layak menduduki jabatan Wakapolri.

"Saya tidak tahu apa pertimbangan menaikkan ari dono sebagai wakapolri, Sebenarnya ada pak Putut yang lebih layak jadi wakapolri," kata Bambang saat dihubungi KBR, Jumat (17/8/2018).

Baca juga:

    <li><b><a href="http://kbr.id/nasional/03-2018/kembalikan_uang_kasus_korupsi_dihentikan__mabes_polri__pendapat_pribadi_kabareskrim_/95245.html">Polemik Pernyataan Kabareskim Soal "Kembalikan Uang Hasil Korupsi"</a>&nbsp;<br>
    
    <li><b><a href="http://kbr.id/nasional/12-2017/bareskrim_bongkar_jaringan_sindikat_perdagangan_orang_ke_tiga_negara/94102.html">Bareskrim Bongkar Sindikar Perdagangan Orang ke 3 Negara</a>&nbsp;</b><br>
    

Pengamat kepolisian Bambang Rukminto juga menyoroti perubahan tradisi penentuan jabatan di Polri, terutama sejak Tito Karnavian menjabat Kapolri. Kata dia, pada tradisi sebelumnya, jabatan bintang 3 hanya didapat bagi yang sudah menduduki jabatan Kapolda tipe A. Namun, pada kepemimpinan Tito, tradisi ini tak diberlakukan.

Ari Dono, misalnya, belum pernah menjabat sebagai Kapolda tipe A, tetapi langsung menjabat Kabareskrim dan kemudian Wakapolri. Menurutnya, tradisi itu seharusnya tak dihapus.

"Kalau visinya memangkas generasi bukan ini caranya. Harus ada sistem untuk mengukur profesionalisme, kapabilitas, dan juga track record dari seseorang yang akan menjabat orang kedua di tubuh Polri. Harusnya lebih ketat."




Editor: Nurika Manan

  • ari dono
  • wakapolri
  • Kepolisian
  • Mabes Polri
  • polisi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!