BERITA

Mensos Luncurkan Bansos Sistem Nontunai

""Payung hukumnya koperasi. Mudah-mudahan bisa dikelola dengan baik sehingga percepatan kesejahteraan masyarakat bisa segera terwujud,”"

Mensos Luncurkan Bansos   Sistem Nontunai
Mensos Khofifah Indar Parawansa saat peluncuran e-Warong KUBE PKH, Kamis (18/8) di Johar Baru, Jakarta. (Foto: KBR/Lukman A.)

KBR, Jakarta-  Pemerintah meluncurkan warung elektronik gotong-royong (e-Warong) Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Program Keluarga Harapan (PKH), yakni program bantuan sosial dalam bentuk non-tunai di Johar Baru, Jakarta. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan kegiatan itu kerjasama   Kementerian BUMN, PMK, Kominfo, dan BI. Mensos juga melakukan uji coba Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dengan memanfaatkan layanan sistem pembayaran dari Himpunan Bank Negara (Himbara), di antaranya Bank Mandiri, BTN, BNI, dan BRI. 


“Kredibilitas dari KUBE, yang kemudian menjadi warung (e-Warong), warungnya menjadi agen bank yakni empat bank BUMN, lalu payung hukumnya koperasi. Mudah-mudahan bisa dikelola dengan baik sehingga percepatan kesejahteraan masyarakat bisa segera terwujud,” harap Khofifah, Kamis (18/08) .

“Ini adalah bagian untuk mengamankan seluruh bantuan yang pemerintah inginkan bisa sampai sasaran, tepat waktu, dan tepat jumlahnya. Tidak ada yang memotong seluruh bansos sampai di tangan penerima,” lanjutnya.

Khofifah menjelaskan   program bansos ini tidak memungut biaya sama sekali, dan bertujuan untuk mengefektifkan bantuan sosial yang dapat langsung diterima masyarakat.

“Ini semuanya zero cost, semuanya tidak berbayar dari proses transaksinya. Pasti ada efisiensi di seluruh kementerian lembaga ketika akan menyatukan seluruh bansosnya secara non-tunai lewat empat bank BUMN di dalam koordinasi Himbara,” jelasnya.

“Penerima PKH (Program Keluarga Harapan) itu masih 7% masyarakat dengan status sosial ekonomi terendah. Mulai November, insyaallah jadi 11%. Karena sekarang ini baru tiga setengah juta keluarga dengan status sosial ekonomi terendah yang disebut KSM (keluarga sangat miskin), nanti November akan menjadi enam juta, berarti 11% masyarakat dengan status sosial ekonomi terendah yang akan mendapatkan bantuan ini,” harap Khofifah.



Ini merupakan kali ketujuh Mensos bersama badan pemerintahan lainnya meresmikan program bansos nontunai, setelah sebelumnya dilakukan di Malang, Sidoarjo, Mojokerto, Makassar, Padang, dan Surabaya. Beberapa Kota berikutnya yang akan diresmikan juga di antaranya Solo, Boyolali, Semarang, dan Palembang. 

  • bansos nontunai
  • Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
  • himbara

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!