BERITA

Haris Azhar & Kontras Panen Dukungan, #SayaPercayaKontras Penuhi Twitter

""Polisi melaporkan @haris_azhar ke polisi. Ini cara 'halus' penangkapan ala Orba. Ujungnya sama: pembungkaman. #SayaPercayaKontraS," tulis @purplerebel. "

Agus Lukman

Haris Azhar & Kontras Panen Dukungan, #SayaPercayaKontras Penuhi Twitter
Dukungan Nettizen terhadap Kontras dan Haris Azhar. (Foto: Twitter)

KBR, Jakarta - Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) panen dukungan publik, setelah Koordinator Kontras Haris Azhar terancam menjadi tersangka oleh polisi.

Hashtag atau tanda pagar #SayaPercayaKontras memenuhi linimasa media sosial Twitter hingga menjadi topik terpopuler nomor dua di Indonesia.


Haris Azhar mendapat tekanan dari tiga lembaga negara yaitu Badan Narkotika Nasional (BNN), TNI dan Polri. Tiga lembaga itu melaporkan Haris Azhar ke Bareskrim Mabes Polri atas tuduhan pencemaran nama baik.


BNN, TNI dan Polri diwakili divisi hukum masing-masing melaporkan Haris Azhar melakukan fitnah dan melanggar Undang-undang Informasi Transaksi Elektronik.


Itu terkait dengan keputusan Haris Azhar membuka isi pertemuannya dengan terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman di Lapas Nusakambangan pada 2014 lalu. Saat itu Freddy blakblakan mengungkap keterlibatan para pejabat BNN, TNI dan Polri dalam penyelundupan narkoba.


Baca: Dilaporkan Polri, TNI, dan BNN, Ini Tanggapan Haris Azhar

Meski tiga institusi BNN, TNI dan Polri menyangsikan kebenaran dari buka-bukaan Haris Azhar, namun sikap publik berbeda. Banyak yang percaya dengan Haris Azhar dan Kontras. Dukungan muncul lewat media sosial Twitter dan Facebook dengan tagar #SayaPercayaKontras.

Situs analitik hashtagfy.me menyebutkan tagar #SayaPercayaKontras mencapai tingkat popularitas 17,4 persen. Sementara itu, situs Keyhole.co menyebutkan selama Rabu siang hingga sore, tagar #SayaPercayaKontras mencapai lebih dari 6 juta reach dan mendapatkan tingkat impresi tinggi hingga 12 juta hanya dalam waktu tiga jam.

 

Dukungan bermunculan termasuk dari lembaga antikorupsi Indonesia ICW (lewat akun @antikorupsi dan @sahabatICW) dan lembaga Transparansi Internasional Indonesia (TII), hingga pengacara LBH Jakarta.


"#ICWPercayaKontraS  #SayaPercayaKontraS," begitu cuit ICW lewat akun ‏@antikorupsi.


"Jadi percaya sama pelaku kriminalisasi atau @KontraS? #SayaPercayaKontraS @LBH_Jakarta," tulis Direktur LBH Jakarta Algiffari Aqsa lewat akun ‏@AlghifAqsa.


Pengacara LBH Jakarta Muhammad Isnur juga tidak ketinggalan. Pemilik akun @muh_isnur itu mengatakan ia lebih percaya Kontras dan Haris Azhar, dibanding lembaga yang penuh dengan aparat bobrok dan oknum pelanggar hukum.


Baca: Kepolisian Jakarta Akui Anggotanya Terlibat Kasus Freddy Budiman

Baca: BNN Akui Ada Aparat jadi Beking Narkoba

Peneliti muda dari lembaga Maarif Institute, Fajar Riza Ul Haq juga mengkritik sikap kritis tiga lembaga tersebut.


"Jika hendak mendalami info Haris bukan dg cara memukul balik dg UU ITE. Bentuk tim investigasi bersama. #SaveHarisAzhar #SayaPercayaKontras," tulis pemilik akun ‏@Fariza_Haq.


Lembaga Remotivi juga memberikan dukungan terhadap Kontras dan Haris Azhar untuk melawan upaya pembungkaman kebebasan berpendapat dan berekspresi.


Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen AJI Indonesia, Arfi Bambani mengatakan, "Saat KontraS masih koalisi, dari @AJIIndo yang duduk di Badan Pekerja KontraS adalah Lukas Luwarso dan @dadangrhs. #SayaPercayaKontras." Dalam sejarah pendirian Kontras, terdapat keterlibatan AJI Indonesia.


"Mau kau jadikan Hari Azhar seperti Munir dan aktivis lainnya. Kebenaran selalu ada jalan nya sendiri. #SayaPercayaKontraS," begitu celoteh Eko Nurdiansyah lewat akun @EkoTonkgy.


Sementara itu, Muhammad Irsyad pemilik akun ‏@ajoicad22 menyitir kata-kata bijak. "Sampaikanlah kebenaran walaupun pahit #SayaPercayaKontraS," katanya.


"Polri bersikap negatif, maka masyarakat pun curiga. #SayaPercayaKontras," begitu cuitan pemilik akun ‏@Jeffdjuntak.


Kecurigaan terhadap sikap reaktif Polri juga disampaikan DhyCat, pemilik akun @purplerebel.


"Polisi melaporkan @haris_azhar ke polisi. Ini cara 'halus' penangkapan ala Orba. Ujungnya sama: pembungkaman. #SayaPercayaKontraS," tulis @purplerebel.


Dhycat menilai Haris Azhar hanya menjadi sasaran antara saja oleh polisi, sementara sasaran utama adalah pembungkaman dan pembunuhan sikap kritis.


"Polri dan TNI mestinya sigap merespon tulisan Haris, dengan pemeriksaan internal. Bukan malah mengkriminalkan penulis. #sayapercayakontras," tulis pemilik akun @Muchlis_AR


 

  • Pembungkaman Kontras
  • Kriminalisasi Haris Azhar
  • Kontras
  • Freddy Budiman
  • #SayaPercayaKontras

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!