HEADLINE

Trauma Perang Suku, Pengungsi Asal Timika Tak Ingin Kembali

Trauma Perang Suku, Pengungsi Asal Timika Tak Ingin Kembali


KBR, Jayapura–
Tigaratusan orang pengungsi dari Kampung Jile-Jale, Satuan Pemukiman (SP) III, Kota Timika tak ingin kembali lagi ke kampungnya. Kondisi ini dikarenakan situasi yang tak kondusif dan masih banyaknya konflik yang terjdi di tengah masyarakat setempat.

Mira Kogoya, 29 tahun, salah satu pengungsi Timika yang saat ini berada di lokasi pengungsi yang terletak di Lapangan Asrama Toli, Polomo Sentani, Kabupaten Jayapura merasa trauma dengan kondisi yang terjadi, pasca bentrokan di Narama, Kwamki Lama.


Dia berharap pemerintah memperhatikan nasib pengungsi yang sampai saat ini hidup dengan bantuan pribadi atau swasembada dari masyarakat sekitarnya.


“Sekarang masih belum aman dan setelah itu masih serang di sebelah dan ibu-ibu yang lain lari di hutan-hutan, anak-anak lari sendiri. Terus setelah itu ketemu satu tempat, tinggal di SP III tinggal di Gereja GIDI, masih ada sekarang di sana. Mungkin besok atau lusa, mereka datang ke sini. Mungkin sekarang kitong (kita) serahkan pemerintah, kita di sini saja dan melihat keadaan kami ini. Rumah tidak ada, ada yang bakar, hancur,” ucap Mira, Jumat (29/07).   


Pengungsi asal Timika hari ini terus bertambah. Siang tadi sebanyak 8 orang kembali mengungsi dan tinggal bersama dengan 346 orang lainnya di tenda pengungsian.


Bantuan yang sudah diterima oleh pengungsi baru dari kepolisian setempat dengan memberikan sembako. Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Sosial dan Kesbangpol telah melakukan pendataan   para pengungsi ini.


Pengungsi asal Timika, terpaksa ke Sentani, Kabupaten Jayapura, karena berlindung dari bentro dua kelompok warga yang terjadi sejak Minggu 25 Juli lalu di daerah Kwamki Lama. Akibat bentrokan ini, puluhan rumah dibakar dan 3 orang tewas terkena tebasan benda tajam, serta busur dan panah.


Editor: Rony Sitanggang

 

  • perang suku timika
  • pengungsi timika Mira Kogoya

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!