BERITA

Selamat Hari Harimau Internasional!

Harimau sudah masuk kategori terancam punah (Foto: WWF)
Harimau sudah masuk kategori terancam punah (Foto: WWF)

KBR, Jakarta - Waktu yang tersisa makin sempit untuk menyelamatkan harimau yang tersisa di muka bumi. Saat ini, dunia sudah kehilangan lebih dari 93% dari total populasi harimau liar dalam waktu 100 tahun. Sejumlah spesies harimau malah sudah punah. Sekarang hanya tinggal 3200 harimau liar yang bertahan dan spesies ini masuk dalam kategori ‘terancam punah’.

Dengan angka seperti sekarang, harimau diperkirakan bakal punah dalam waktu 5 tahun.

Di Indonesia, yang tersisa adalah Harimau Sumatera. Sebelumnya di Indonesia ada juga Harimau Bali dan Harimau Jawa, tapi keduanya sudah punah. Di tanah air, diperkirakan tinggal 400 Harimau Sumatera yang masih bertahan di hutan.

Populasi Harimau Sumatera terus berkurang, terutama karena mereka kehilangan tempat tinggal karena perluasan kebun sawit dan akasia. Perdagangan liar juga ikut menyumbang pada tingginya angka kematian Harimau Sumatera. Januari lalu, misalnya, kepolisian Indonesia menangkap dua orang yang terlibat dalam jual beli bagian tubuh Harimau Sumatera.

Baca: Tangkap Harimau, Kepolisian Dhamasraya Tahan 3 Pemburu

Punah sudah

Harimau Jawa (Panthera Tigris Sondaica) adalah spesies harimau yang hidup di Pulau Jawa. Harimau ini diyakini telah punah sejak tahun 1980an karena kerusakan habitat hutan dan perburuan liar. Bahkan sejak zaman Pemerintah Hindia Belanda sudah ada upaya untuk melindunginya dengan cara melarang perburuuan harimau. Pada tahun 1950an, populasi Harimau Jawa diperkirakan tinggal 25 ekor, sampai akhirnya Harimau Jawa terakhir mati pada 1980.

Harimau Jawa ini bertubuh kecil, jika dibandingkan jenis-jenis harimau lain di benua Asia. Ukuran tubuhnya lebih besar ketimbang Harimau Bali dan kurang lebih sama besar dengan harimau Sumatera. Bobot Harimau Jawa jantan sekitar 100-140 kilogram, sementara yang betina 75-115 kilogram.

Baca: Tujuh Bulan, BKSDA Bengkulu Kurung Harimau Sumatera di Kandang Ayam

Harimau Bali (Panthera tigris balica) juga spesies harimau yang sudah punah dari habitatnya di Pulau Bali. Harimau ini dinyatakan punah pada 27 September 1937. Ukurannya paling kecil dibandingkan harimau lain di dunia. Meski begitu, warna kulit dan lorengnya lebih terang dibandingkan semua jenis harimau. Inilah sebabnya jenis ini paling banyak diburu sampai akhirnya punah. 

Upaya Penyelamatan Harimau Sumatera

Sementara itu Harimau Sumatera mengalami ancaman serius dari tahun ke tahun. WWF Indonesia mencatat, Harimau Sumatera adalah salah satu satwa yang permintaannya tinggi dalam perburuan dan perdagangan satwa ilegal. Di rentang tahun 2010-2014 misalnya, ada kematian 19 individu harimau karena kematian alamiah, konflik dengan manusia atau perburuan. 

"Partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam mendorong penyelamatan Harimau Sumatera yang jumlah populasinya dalam status kritis. Tak ada cara selain menjaga dan meningkatkan kualitas habitatnya dibarengi dengan memberantas perburuan terhadap Harimau Sumatera ini," kata Devy Suradji, Marketing Director WWF Indonesia. 

Salah satu inisiatif WWF Indonesia untuk mendorong penyelamatan Harimau Sumatera adalah dengan membuka laman kitabisa.com/doubletigers Di sana, masyarakat bisa ikut berkontribusi secara finansial untuk mendukung konservasi harimau. (tigerday.org, mongabay)

  • harimau sumatera
  • harimau jawa
  • harimau bali

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!