BERITA

Merawat Toleransi ala Gusdurian Malang

Merawat Toleransi ala Gusdurian Malang

KBR, Malang- Komunitas Gusdurian di Malang Jawa Timur selama bulan puasa menggelar Safari Damai Ramadan. Mereka melakukan ajangsana ke sejumlah tempat ibadah lain, bertemu dengan tokoh umat untuk berdialog dan tukar pikiran mengenai makna puasa.

Koordinator Safari, Mukhtadi Amri menjelaskan kegiatan ini dilakukan untuk merawat keberagaman dan menjaga toleransi. Gusdurian bahkan berbuka puasa dan salat maghrib berjamaah di tempat ibadah yang dikunjungi seperti klenteng, gereja, dan vihara.

Safari diharapkan juga bisa mencegah aksi intoleran yang terjadi selama ini.

"Puasa itu menurut perspektif agama atau kepercayaan di tempat itu seperti apa yang mereka yakini. Kemudian isu-isu yang terkait berhubungan dengan puasa bagaimana. Keberagaman bagaimana mereka menyikapi," imbuhnya, Selasa (07/05/2016).

Safari Damai Ramadan dilakukan untuk kali pertama. Safari akan digelar setiap tahun dengan melibatkan umat lain.

Umat Khonghucu Berbagi Buka Puasa

Sementara itu di Klenteng Eng An Kiong Malang, Jawa Timur membagikan buka puasa untuk umat muslim. Menu buka yang disajikan dijamin halal.

Umat khonghucu membagikan buka puasa kepada pengguna jalan di jalan utama kota Malang. Sekitar 200-an paket buka puasa dibagikan.

Pimpinan Klenteng, Bonsu Anton Triyono mengatakan buka puasa merupakan aktivitas rutin yang digelar setiap bulan puasa. Namun, sebelumnya dilakukan secara tertutup. Kini, lebih terbuka dan berinteraksi dengan umat muslim.

"Kami bagi-bagi buka di depan, saya katakan kalau klenteng ini untuk bermasyarakat dengan suku bangsa dan agama berbeda dalam mewujudkan bersama kita berbuat selalu. Kalau dulu di intern artinya tertutup setelah reformasi kami terbuka," katanya.

Bonsu Anton menambahkan paket buka puasa merupakan bentuk kerukunan antar umat beragama. Serta menjaga toleransi lintas iman.

Editor: Dimas Rizky 

  • Toleransi
  • Gusdurian

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!