BERITA

H-2, Belasan Jam Kendaraan Antre di Jalur Nagreg

H-2, Belasan Jam  Kendaraan Antre di Jalur Nagreg

KBR, Bandung- Antrian kendaraan sepanjang 20 kilometer terjadi dari Rancaekek Kabupaten Bandung sampai dengan Malangbong, Garut, Jawa Barat, pada H-2 Lebaran 2018. Kejadian yang terjadi pada pukul 04.00 - 17.00 WIB disebabkan peningkatan jumlah kendaraan yang hendak menuju Tasikmalaya dan Garut.

Menurut Wakil Komandan Pos Pemantau Arus Kendaraan Nagreg Kabupaten Bandung, Ruddy Heriadi, meski berbagai rekayasa lalu lintas telah dilakukan, tetapi hanya bisa meredam peningkatan jumlah kendaraan pemudik yang hendak melintas. Selain rekayasa jalan raya kata Ruddy,  imbauan dan informasi adanya jalur alternatif telah diberitahukan serta dipasang untuk mengurangi beban kendaraan di jalur Nagreg.


"Kenapa sampai membludak seperti ini karena mudiknya berbarengan. Jadi sebetulnya sudah banyak cara bertindak atau pun rekayasa lalu lintas yang digunakan. Mulai dari penggunaan Jalur Cijapati atau pum Monteng dan bahkan sekalipun di Cagak, Nagreg, yang menjadi vital. Karena Jalan Cagak Nagreg adalah jalan memilah antara melewati Tasik atau melewati Garut," kata Ruddy Herdiana di Pos Pemantau Arus Kendaraan Nagreg Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (13/06).


Ruddy Herdiana mengakui setiap tahun pada masa berlangsung perjalanan mudik Lebaran, Nagreg merupakan salah satu jalur primadona bagi pengguna jalan yang akan menuju kampung halaman. Ruddy menjelaskan hal itu terlihat dari jumlah kendaraan yang terus meningkat setiap harinya.


Saat ini arus kendaraan di jalur Nagreg kembali normal dengan kecepatan mencapai 40 kilometer per jam. Pos Pemantau Arus Kendaraan Nagreg Kabupaten Bandung memperkirakan pada H-2 Lebaran 2018 merupakan puncak masa perjalanan mudik meski jumlah kendaraan yang melintas hanya mengalami penaikkan tidak terlalu besar. 

Editor: Rony Sitanggang

  • mudik lebaran 2018
  • Arus mudik lebaran 2018
  • cileunyi
  • jalur nagrek macet

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!