INTERMEZZO
Pentingnya Pendidikan Keluarga bagi Anak Usia Dini
KBR, Jakarta-
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah.
Sehingga orang tua tidak boleh menganggap bahwa pendidikan anak hanyalah
tanggung jawab sekolah. Orang tua sebagai lingkungan pertama dan utama
dimana anak berinteraksi, disinilah dimulai suatu proses pendidikan. Lingkungan
keluarga juga dikatakan lingkungan yang paling utama, karena sebagian besar
kehidupan anak berada di dalam keluarga.
Dalam perbincangan Ruang Publik KBR, Rabu (1/6), Kasubdit Kemitraan, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Eko Budi Hartono, menjelaskan besarnya pengaruh lingkungan keluarga terhadap pendidikan anak. “Intensitas lingkungan keluarga mempengaruhi capaian perkembangan anak usia dini dari 0-6 tahun.”ujarnya.
Atas pemahaman itu sejumlah lembaga menjalin Kemitraan untuk
Pengembangan Kapasitas dan Analisis Sektor Pendidikan (ACDP). ACDP berada
di bawah naungan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud),
Kementerian Agama RI dan BAPPENAS atas kerjasama dengan beberapa pihak
seperti pemerintah Australia, Uni Eropa, dan Asian Development Bank.
Kemitraan ini dibangun sebab pentingnya pendidikan anak usia dini. Totok Amin Soefijanto - Senior Advisor for Knowledge Management and Communication ACDP Indonesia, mengatakan, pendidikan anak usia dini seharusnya sudah dilakukan sebelum si anak masuk dunia pendidikan formal.
"Tidak hanya anak yang dididik sedini mungkin, orang tua juga. Sebelum PAUD, anak-anak ini sudah harus disiapkan di keluarganya.”ujarnya.
Terkait program parenting bagi orang tua ini World Bank pernah melakukan kajian. Kajian terhadap tatanan kebijakan di level nasional dan implementasinya sejak 2014 tersebut berfokus pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Menurut Peneliti dan Penulis Hasil Studi Pendidikan Keluarga di Indonesia - World Bank 2015, Syifa Andina, ada banyak kementerian/ lembaga yang memiliki program pendidikan keluarga (parenting education). Tidak hanya dari pemerintah, kata dia, pihak non pemerintah pun demikian.
Namun begitu ada sejumlah catatan. Andina berujar, "Hasil
studi kami menunjukkan sangat kaya informasi masing-masing program. Saking
banyaknya ada yang overlap informasinya. Memang ada (program) yang saling
mendukung, tapi di tataran makro, masih terpecah belum bisa bersatu untuk
tujuan bersama.”
Andina juga mencatat kelemahan program parenting
yang ada di sejumlah lembaga tersebut yang menurutnya tidak memiliki frame yang sama. “Sehingga bisa jadi di lapangan, orang
tua yang sama mengikuti program parenting yang berbeda-beda dari sumber yang
berbeda-beda. Di satu sisi, bahkan ada orang tua yang tidak tersentuh
program parenting sama sekali," jelas Andina.
Editor: Malika
Artikel merupakan rangkuman talkshow kerjasama Program Ruang Publik KBR dan ACDP.
Ruang Publik bisa disimak setiap Senin-Jumat jam 9 pagi di 100 radio jaringan KBR, streaming di www.kbr.id dan zeemi.tv
- ACDP
- pendidikan usia dini
- kemendikbud
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!