BERITA

Cilacap Wakili Indonesia Jadi Kota Tangguh Bencana Asia Pasifik

""Jadi Cilacap, BPBD Cilacap mewakili Indonesia dalam penilaian kota tangguh bencana. Ada 20 kota di dunia. Pertama, karena karena risiko ancaman. Di Jawa Tengah Cilacap rangking satu.""

Cilacap Wakili Indonesia Jadi Kota Tangguh Bencana Asia Pasifik
Ilustrasi: Anak-anak di Cilacap, Jawa Tengah melintas genangan banjir. (Foto: KBR/ M Ridlo)

KBR, Cilacap – Kabupaten Cilacap terpilih mewakili Indonesia untuk mengikuti penilaian kota tangguh bencana Asia Pasifik. Cilacap adalah satu-satunya kabupaten/kota di Indonesia dalam ajang yang dihelat oleh United Office for Disaster Risk Reduction (UNISDR).

Kepala Pelaksana Harian (Lakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan terpilihnya Cilacap mewakili Indonesia tak lepas dari status sebagai daerah dengan risiko tertinggi bencana alam di Provinsi Jawa Tengah. Dan, menjadi salah satu daerah dengan risiko tinggi bencana di Indonesia.

"Jadi Cilacap, BPBD Cilacap mewakili Indonesia dalam penilaian kota tangguh bencana. Ada 20 kota di dunia. Pertama, karena karena risiko ancaman. Di Jawa Tengah Cilacap rangking satu," jelas Tri Komara Sidhy, Rabu (30/5/2018).

"Terus kebetulan, sering, tiap tahun selalu dapat juara ketangguhan bencana. Ini dalam rangka pengurangan risiko bencana. (Yang dinilai) upaya-upaya BPBD Cilacap untuk mengurangi risiko bencana. Sekarang, yang digalakkan adalah upaya, pengurangan risiko bencana, bukan saat penanggulangannya," imbuhnya.

Itu sebab, Tri Komara melanjutkan, Cilacap mengembangkan metode pengurangan risiko bencana atau metode prefentif. Di tiap desa yang berisiko bencana, BPBD dan Pemkab Cilacap membentuk masyarakat tangguh bencana. Desa-desa itu disebut sebagai desa tangguh bencana.

Ia mengklaim antisipasi bencana secara dini itu menjadikan Cilacap kerap terpilih menjadi kabupaten/kota dengan penanggulangan bencana terbaik di Jawa Tengah dan tingkat nasional. Terpilihnya Cilacap mewakili Indonesia menjadi kota tangguh bencana di Asia Pasifik menurutnya merupakan apresiasi pemerintah pusat terhadap prestasi-prestasi Cilacap.

Baca juga:

Tri Komara memaparkan, sepanjang tahun Cilacap selalu berhadapan dengan bencana alam berupa banjir bandang, banjir rendaman, longsor hingga angin kencang atau puting beliung pada musim penghujan. Adapun pada musim kamarau, Cilacap berisiko terdampak kekeringan dan air bersih.

Menurutnya, serangkaian jenis bencana itu dipengaruhi wilayah Cilacap yang berada di dataran rendah dan dataran tinggi. Di dataran tinggi atau pegunungan, bencana tanah longsor dan banjir bandang mengintai pada musim penghujan. Adapun di wilayah dataran rendah, bencana banjir rendaman terjadi tiap tahun lantaran terpengaruh oleh pasang surut air laut.

Di dua daerah itu, pada musim kemarau sama-sama berisiko mengalami krisis air bersih. Di wilayah pegunungan, sumur mengering. Sementara di dataran rendah, air sumur tak bisa dikonsumsi lantaran berbau dan berwarna hitam. Ada pula daerah yang pada musim kemarau air sumurnya tak bisa dikonsumsi lantaran intrusi air laut.

Kondisi itu masih ditambah dengan risiko gempa bumi dan tsunami di sepanjang pantai selatan Cilacap yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia.

Tri Komara mengklaim, BPBD rutin menyosialisasikan antisipasi bencana dan tanggap dini bencana di seluruh Cilacap. Serta pelatihan penanggulangan bencana.

Ia pun menambahkan, perwakilan UNISDR telah beraudiensi dengan Wakil Bupati Cilacap, Syamsul Aulia Rachman, Senin (28/5/2018) lalu untuk mengawali kunjungan di Cilacap. Selanjutnya, penilaian akan dilakukan oleh tim baik dengan presentasi BPBD Cilacap ataupun kunjungan ke daerah-daerah risiko bencana.

Baca juga:




Editor: Nurika Manan
  • cilacap
  • Cilacap
  • bencana
  • kota tangguh bencana
  • BPBD Cilacap

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!