BERITA

Ratusan Pelajar SMP di Aceh Utara Bolos UN, Otomatis Tidak Lulus

Ratusan Pelajar SMP di Aceh Utara Bolos UN, Otomatis Tidak Lulus


KBR, Lhokseumawe – Sedikitnya 219 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat di Kabupaten Aceh Utara bolos mengikuti Ujian Nasional.

UN untuk siswa kelas 3 SMP diselenggarakan pada 2-4 Mei dan 8 Mei 2017.

 

Ketua Panitia Ujian Nasional Aceh Utara Zulkarnaini mengatakan ratusan siswa SMP itu absen tanpa keterangan jelas.


Zulkarnaini mengatakan, siapapun yang berhalangan hadir dalam UN tanpa alasan tidak boleh mengikuti susulan. Ujian Nasional susulan, kata Zulkarnaini, hanya ditujukan untuk siswa yang tidak ikut ujian sebelum karena sakit atau izin yang bisa dipertanggungjawabkan.


"Yang tidak hadir Ujian Nasional, kalau alasannya dapat dipertanggung jawabkan bisa ikut ujian susulan. Tapi, jumlah 200-an itu persentasenya tidak terlalu banyak, karena peserta UN SMP di Aceh Utara total hampir mencapai 11 ribu orang. Khusus untuk yang sakit dan izin masih ada kesempatan ikut susulan," kata Zulkarnaini kepada KBR, Jumat (5/5/2017).


Zulkarnaini mengatakan Ujian Nasional susulan dijadwalkan akan diselenggarakan pada 15 Mei mendatang, atau sepekan setelah UN berakhir 8 Mei 2017.


Pelajar yang bolos mengikuti UN antara lain dari SMPN 1 Tanah Jambo Aye, SMPN 1 Nisam, MTs Cut Mutia, SMPN 1 Lapang, SMPN 1 Tanah Pasir, SMPN 1 Matangkuli dan MTs Darul Yatama.


"Kalau tidak ada keterangan izin dan sakit tentu tidak bisa ikut ujian susulan. Artinya, otomatis tidak lulus tahun ajaran kali ini. Kesempatannya pada UN tahun depan," kata Zulkarnaini.


Total ada 10.968 peserta UN tingkat SMP. Ujian tahun ini diselenggarakan di 171 SMP dan Madrasah Tsnawiyah.


Baca juga:


Editor: Agus Luqman 

  • Ujian nasional
  • Ujian Nasional 2017
  • UNBK
  • UNBK 2017
  • Aceh Utara

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!