BERITA

Luhut: Kalau Jakarta Tenggelam, Anies-Sandi Jangan Lepas Tanggung Jawab

Luhut: Kalau Jakarta Tenggelam, Anies-Sandi Jangan Lepas Tanggung Jawab


KBR, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Maritim Luhut Panjaitan memastikan proyek reklamasi tetap akan dilanjutkan di 17 pulau di Teluk Jakarta.

Luhut mengatakan belum ada rekomendasi untuk membatalkan reklamasi di satu pulau pun. Meski begitu, ia mengatakan saat ini kajian kelanjutan proyek masih dikerjakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama Belanda dan Korea Selatan.


"Sampai hari ini tidak ada alasan kita membatalkan reklamasi. Saya nggak tahu nanti setelah keluar, tapi mustinya nggak ada pulau yang dibatalkan," kata Luhut di kantor Wakil Presiden di Jakarta, Senin (8/5/2017).


Luhut mengatakan jika reklamasi dibatalkan maka permukaan tanah Jakarta akan turun antara 8 cm hingga 23 cm per tahun.


Terkait janji Gubernur Jakarta terpilih Anies Baswedan yang bakal menyetop reklamasi, Luhut mempersilakan. Namun, ia memperingatkan agar Anies tidak lari dari tanggung jawab apabila terjadi bencana di Jakarta.


"Kalau mau disetop ya bikin aja situ setop. Nanti kalau Jakarta sudah tenggelam atau menurun ya tanggung jawab. Jadi jangan nanti lari dari tanggung jawab di kemudian hari," kata Luhut.


Luhut mengatakan hingga saat ini ia belum berkomunikasi dengan Anies.


Luhut yakin proyek reklamasi memiliki landasan hukum yang kuat, yakni Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 52 tahun 1995 yang dikeluarkan Presiden Soeharto maupun Keppres yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.


"Jadi konsistensi kita sudah jelas itu, bukan jamannya Pak Jokowi lho. Jangan dikaitkan sama Pak Jokowi. Pak Jokowi itu hanya melanjutkan Keppres dari Pak Harto kemudian Pak SBY," tutur Luhut.


Baca juga:


Editor: Agus Luqman 

  • reklamasi
  • teluk jakarta
  • Luhut Panjaitan
  • Anies-Sandi
  • anies baswedan
  • Sandiaga Uno

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!