BERITA

Eksekusi Mati Jilid III, Polri Siapkan Regu Tembak

"Polri sudah melakukan persiapan sejak sebulan yang lalu."

Eksekusi Mati Jilid III, Polri Siapkan Regu Tembak
Ilustasi. Eksekusi mati. Foto: Antara

KBR, Jakarta- Kepolisian Negara Rebublik Indonesia (Polri) telah mempersiapkan regu tembak untuk eksekusi mati jilid III para terpidana di Nusakambangan, Jawa Tengah. Juru bicara Polri, Boy Rafli Amar mengatakan, persiapan sudah dilakukan sejak sebulan yang lalu.

"Sejauh ini dalam konteks rapat koordinasi sudah berjalan, tapi kapan hari H nya tidak tahu karena yang menentukan Jaksa Agung," kata Boy di Mabes Polri, Senin (02/05/2016).

Selain tidak mengetahui waktu pelaksaannya, Boy juga mengaku belum mengantongi nama-nama yang akan dieksekusi mati. Ia berdalih masih menunggu pemberitahuan dari Kejaksaan. Kepolisian hanya membantu Kejaksaan selaku eksekutor dalam pelaksanaan teknisnya.

"Pada prinsipnya petugas yang akan membantu eksekutor untuk menjalani proses hukuman mati itu kita sudah siapkan," jelas Boy.

Selain membatu teknis pelaksanaan eksekusi mati, Boy menjelaskan, Kepolisian bertugas menjaga keamanan. Polisi juga akan mengawal terpidana dari penjara menuju lokasi eksekusi. "Mereka ini ada yang berangkat dari Tangarang, ada yang berangkat dari daerah lain dan ada yg sudah ada disana," tambahnya.

Beberapa terpidana mati yang sudah mendapat kepastian hukum di antaranya anggota Tangerang Nine. Mereka gembong narkotik pemilik dan pengusaha pabrik barang terlarang terbesar ketiga di dunia yang berlokasi di Tangerang.

Para anggota Tangerang Nine sudah mendapat kepastian hukum setelah Mahkamah Agung menolak peninjauan kembali kasus mereka tahun ini. Dari 18 orang terpidana kasus ini, 9 di antaranya divonis mati. 5 orang warga Cina, 2 WNI, 1 warga Belanda, dan 1 warga Perancis.

Editor: Malika

  • tangerang nine
  • eksekusi mati
  • eksekusi mati jilid III
  • boy rafli amar

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!