BERITA

Anggaran Dikurangi, Digitalisasi di Museum Radyapustaka Tak Berjalan

""Apalagi sekarang sedang ada pemangkasan anggaran untuk museum ini.""

Anggaran Dikurangi, Digitalisasi di Museum Radyapustaka Tak Berjalan
Museum pegawai Radyapustak menunjukkan naskah kuno (Foto: Yudha Satriawan/KBR)

KBR, Solo- Pemangkasan anggaran operasional pengelolaan museum Radyapustaka Solo berdampak pada proses digitalisasi ratusan naskah kuno koleksi museum ini. Juru bicara Komite Museum Radyapustaka Solo, Purnomo Subagyo mengatakan baru 10 persen naskah kuno yang sudah digitalisasi.

"Ya selama ini proses digitalisasi naskah kuno di museum Radyapustaka baru 10 persen. Belum semuanya. Masih terkendala anggaran. Apalagi sekarang sedang ada pemangkasan anggaran untuk museum ini. Tahun ini untuk digitalisasi naskah kuno dianggarakan 50 juta rupiah," ujarnya.

Selain masalah anggaran, masalah lainnya yang dihadapi adalah soal sumber daya manusia yang terbatas. "Selama ini kita masih terkendala sumber daya manusia yang ahli di bidang ini dan juga keterbatasan alat digital untuk pemindahan naskah kuno ke format digital. Kalau dari pemerintah pusat atau kota Solo bersedia memberikan bantuan alat untuk digitalisasi naskah kuno, itu lebih bagus, kita tinggal melakukan pelatihan bagi karyawan museum," tambahnya.

Data inventarisasi Balai Pelestarian dan Perlindungan Purbakala atau BP3 Jawa tengah tahun 2007 merilis museum Radyapustaka memiliki koleksi sekitar 500an naskah, 450an diantaranya naskah kuno yang masih bertuliskan aksara jawa kuno. Jumlah koleksi non naskah mencapai 3300an benda koleksi antara lain koleksi logam, keramik, dan arca batu. Namun hampir sebagian besar koleksi tersebut palsu dan saat ini pengelola museum sudah memasang tulisan Replika pada benda koleksi museum tersebut yang diragukan keasliannya atau palsu.

Anggaran operasional pengelolaan museum Radyapustaka Solo tahun ini dipangkas hingga 25 persen dari 400 juta rupiah yang diajukan ke pemkot Solo.

Baca juga:

Krisis Anggaran, Museum Tertua di Indonesia Pangkas Honor Pengelola  

Editor: Dimas Rizky

  • Museum Radyapustaka
  • anggaran

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!