BERITA

Gara-gara Konflik Internal Kraton Solo, Museum Ditutup dari Umum

Gara-gara Konflik Internal Kraton Solo, Museum Ditutup dari Umum


KBR, Solo - Konflik internal keluarga Kraton Kasunanan Solo Jawa Tengah berdampak pada penutupan obyek wisata Museum Kraton Kasunanan.

Pengelola Museum Karaton Suryo Adimijaya mengatakan museum ditutup hingga batas waktu yang tidak ditentukan.


"Kondisi di dalam kraton berdampak pada kunjungan di museum. Pengunjung tidak nyaman. Abdi dalem yang menjadi guide di Kraton juga tidak nyaman. Semua tidak nyaman dengan kondisi ini. Jadi lebih baik kita tutup sementara," kata Suryo Adimijaya, di Solo, Rabu (5/4/2017).


Suryo memperkirakan museum Kraton baru akan dibuka lagi setelah kondisi internal Kraton Solo membaik.


Museum Kraton Kasunanan Solo setiap hari dikunjungi ratusan wisatawan. Pada hari biasa, jumlah kunjungan wisatawan ke museum mencapai 100 hingga 150 wisatawan dan di akhir pekan bisa mencapai dua kali lipat.


"Puncak kunjungan itu biasanya saat liburan Lebaran, bisa sampai 600-an pengunjung per harinya," kata Suryo.


Dari pantauan KBR pada Rabu (5/4/2017), pintu masuk maupun loket penjualan tiket museum di Kraton Kasunanan Solo masih tertutup rapat. Petugas jaga kraton yang biasanya berjaga di pintu masuk kini tidak terlihat.


Yang terlihat menyolok adalah kehadiran ratusan anggota polisi dan TNI yang berjaga ketat di kompleks Kraton Kasunanan Solo. Para wisatawan yang akan berkunjung ke Kraton Solo banyak yang kecewa karena penutupan obyek wisata ikon Kota Solo ini.


Konflik internal keluarga Keraton Kasunanan Solo memanas menjelang perayaan ulang tahun ke-13 penobatan Raja Kraton Solo, Pakubuwono XIII pada 22 April mendatang. Dua kubu dari keluarga Raja Kraton Solo, yaitu Dewan Adat dan Tim 5 Panca Narendra saling mengklaim paling berhak mengelola Kraton Solo. Sejumlah upaya mediasi ke kedua kubu belum mencapai hasil.


Editor: Agus Luqman 

  • Kraton Solo
  • Kasunanan Solo
  • Surakarta
  • Jawa Tengah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!