BERITA

Rais Syuriah PBNU: 30 Kitab Tafsir Tidak Maknai Almaidah 51 sebagai Pemimpin

"Surat Almaidah ayat 51 itu turun dalam situasi peperangan. Pada saat itu banyak orang Nasrani dan Yahudi bersekutu untuk menolak ajaran Islam. Hal ini menjadi alasan adanya larangan menjadikan mereka."

Rais Syuriah PBNU: 30 Kitab Tafsir Tidak Maknai Almaidah 51 sebagai Pemimpin
Gubernur DKI Jakarta Basuki nonaktif Tjahaja Purnama mengikuti sidang ke-15 lanjutan dugaan penistaan agama oleh PN Jakarta Utara. Sidang digelar di tempat sidang sementara di Ragunan, Jakarta Selatan



KBR, Jakarta - Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Ishomuddin menyatakan kata awliya pada surat Almaidah ayat 51 tidak bermakna pemimpin. Ayat tersebut melarang memilih orang Yahudi dan Nasrani sebagai awliya.

Gus Ishom, panggilan KH Ahmad Ishomuddin mengatakan surat Almaidah ayat 51 itu turun dalam situasi peperangan. Pada saat itu banyak orang Nasrani dan Yahudi bersekutu untuk menolak ajaran Islam. Hal ini menjadi alasan adanya larangan menjadikan mereka sebagai awliya.


Ia mengatakan awliya dimaknai sebagai teman setia. Ia mengakui Alquran terjemahan Departemen Agama pernah memiliki terjemahan awliya sebagai pemimpin. Namun tafsir itu sudah beberapa tahun lalu diubah ke arti semula, menjadi teman setia.


"Riset saya terhadap 30 kitab tafsir, tidak satu pun saya mendapati makna pemimpin," kata Gus Ishom saat memberikan kesaksian sebagai saksi ahli dalam sidang di PN Jakarta Utara yang digelar d Auditorium Kementerian Pertanian Ragunan Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2017).


Baca juga:


Gus Ishom memberikan kesaksian pada persidangan tuduhan penistaan agama dengan terdakwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Gus Ishom menjadi saksi meringankan yang dihadirkan kuasa hukum Ahok. Ia bersedia hadir atas nama pribadi.


Gus Ishom juga menekankan pentingnya tabayyun (mencari kejelasan/klarifikasi) mengenai niat dari Ahok ketika mengeluarkan pernyataan "dibohongi pakai Almaidah".


"Menonton videonya saja itu bukan tabayyun, itu menonton. Tabayyun sangat diperlukan untuk melaksanakan perintah ayat Al Quran "walaa taqfu maa laisa laka bihi 'ilmun"... Jangan kamu ucapkan jangan kamu ikuti sesuatu yang kamu tidak tahu ilmunya. Seseorang tidak boleh memutuskan suatu perkara berdasarkan dugaan-dugaan," kata Gus Ishom.


Tim kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama(Ahok) juga berencana mengajukan 15 saksi tambahan untuk dihadirkan di persidangan. Salah seorang kuasa hukum Ahok, I Wayan Sudiarta, mengatakan 15 orang itu merupakan saksi ahli, di antaranya ahli hukum hingga gesture.


Meski begitu, belum ada kesepakatan antara kuasa hukum dan majelis hakim soal mekanisme persidangan. Hakim menginginkan sidang tuntas dalam tempo lima bulan sejak sidang pertama. Hakim mengusulkan agar sidang dilaksanakan dua kali dalam seminggu. Namun usulan ditolak kuasa hukum Ahok, karena menyulitkan untuk menghadirkan saksi di persidangan.


Baca juga:


Editor: Agus Luqman 

  • penistaan agama
  • dugaan penistaan agama
  • basuki tjahaja purnama
  • Ahok
  • PBNU

Komentar (6)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • Agus Kusnandar7 years ago

    Ma'af apakah betul beliau cucu Mbah Hasyim?

  • Muhammad Ramdhan7 years ago

    Rais syuriah ? Kataknya salah mbak ... Coba cek lagi ... Kh. Ishomuddin ini bukan cucu kh. Hasyim asyari ... Cucunya man kh. Ishomuddin hadziq , sudah meninggal ... Cek n recek mbak ... Segera di ralat, sebelum di bully kaum galaak ...

  • Takjub7 years ago

    Akhir-akhir ini surat Al Maidah banyak dibicarakan, tahukah kita apa arti "AL MAIDAH"? arti "AL MAIDAH" dalam bahasa Arab adalah "HIDANGAN" dari langit yang diberikan Allah SWT untuk Nabi Isa as (Jesus) dan murid-muridnya untuk menyakinkan bahwa Isa al Masih adalah benar-benar utusan Allah.

  • Takjub7 years ago

    Berikut ini episode ketika Hidangan (Al Maidah) diturunkan dari Langit atas doa Nabi Isa dalam Al Qur'an, Allah berfirman : 112. (Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: "Hai Isa putra Maryam, bersediakah Tuhanmu menurunkan hidangan (AL MAIDAH) dari langit kepada kami?" Isa menjawab: "Bertakwalah kepada Allah jika betul-betul kamu orang yang beriman". 113. Mereka berkata; "kami ingin memakan hidangan (AL MAIDAH) itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu". 114. Isa putra Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan (AL MAIDAH) dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah Pemberi rezeki Yang Paling Utama". 115. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan (AL MAIDAH) itu kepadamu, barang siapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorang pun di antara umat manusia". 116. Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib-gaib". 117. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan) nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. (Al Qur’an surat Al Maidah 112-117)

  • Takjub7 years ago

    Siapa Nabi ISa dalam surat Hidangan (Al Maidah) itu? Dalam bahasa Arab, arti 'Isa = 'asa (dalam bahasa Ibrani, Isho) bermakna "harapan", kata ini terserap ke bahasa Indonesia menjadi "asa" contoh: "putus asa" (putus harapan). Nabi Isa as diutus untuk bangsa Israel pada abad-abad pertama masehi, pada masa Israel dijajah bangsa pagan Romawi. Maka nama Isa = asa = Isho ketika masuk ke bahasa Yunani-Romawi ditambah awalan "J" menjadi Jesho - Jesus, seperti nabi Armia menjadi Jeremia; Ursalem menjadi Jerusalem, Urdun menjadi Jordan; Ionani menjadi Junani/Yunani; jadi Nabi Isa dengan Jesus adalah orang yang sama. Pada masa itu Nabi ISa diutus Allah untuk menjadi harapan bagi bangsa Israel, dimana Nabi ISa mengajak bangsa Israel untuk kembali taat kepada ajaran Taurat (tanpa harus memberontak kepada bangsa Romawi) agar mereka mendapat kemenangan dalam segala hal (termasuk kemenangan terhadap penjajahan Romawi), Namun sebagian bangsa Israel, terutama kaum pendeta Yahudi Jerusalem yang gila jabatan dunia, justru berbuat makar hendak membunuh nabi Isa, mereka justru akan membunuh nabi yang diutus kepadanya. Akibatnya setelah itu, Allah justru menyuburkan gerakan ekstrem Yahudi (kaum Zelot), hingga pada puncaknya kaum Zelot ini mendobrak pintu gerbang Jerusalem dan membunuh para Pendeta itu, dan bahkan mereka juga memberontak dan membunuh tentara Romawi. Kekaisaran Romawi pun mengirim jendral Vespasian dan Titus untuk menghancurleburkan bangsa Israel di kota Jerusalem sambil menjarah semua barang berharga di Kuil Solomon itu pada tahun 70 M. setiap hari ada 500 pemuda Israel ekstrem di salib oleh tentara Romawi, hingga kawasan Jerusalem kehabisan kayu untuk salib. Sebagaian Yahudi yang selamat, mereka berdiaspora. Inilah pembalasan Allah bagi mereka yang memusuhi Nabi-Nya. Semoga mendapat hidayah semuanya, aamiin

  • Takjub7 years ago

    Selain Mukjizat menurunkan hidangan (al maidah) dari langit, dalam surat Al Maidah juga disebutkan Mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi Isa Al Masih (Jesus) putera Maryam, sebagai berikut: Allah berfirman : 110. (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata". 111. Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia: "Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku". Mereka menjawab: Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh (kepada seruanmu)". ( Al Qur’an surat Al Maidah 110-111) Semoga bisa menambah pencerahan