BERITA

Presiden akan Resmikan Tugu Toleransi Barus

""Makna tiga pilar kemasyarakatan ini menandakan terkenal dengan Boru, Tulang, Kawan Semarga yang saling menyatukan, di atas nanti bola dunia,""

Yudi Rachman

Presiden akan Resmikan Tugu Toleransi  Barus
Tugu titik nol toleransi beragamana di Barus, Sumatera Utara. (Foto: KBR/Yudi R.)

KBR, Tapanuli Tengah- Presiden Joko Widodo  akan meresmikan tugu titik nol masuknya agama di Indonesia. Tugu yang terletak di Desa Solok, Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara itu menjadi peringatan kehidupan toleransi beragama yang sudah terjaga sejak 7 Masehi.

Kota Barus sebagai  pusat peradaban pada abad 1 – 17 M  disebut juga dengan nama lain, yaitu Fansur. Kecamatan Barus berada di Pantai Barat Sumatera dengan ketinggian antara 0 – 3 meter di atas permukaan laut.

Tugu Titik Nol yang berada di sisi pantai merupakan upaya untuk kilas balik kemegahan kawasan Barus yang  menjadi pusat perdagangan internasional. Pada abad 1-17 Masehi, melalui pintu perdagangan di Barus, para pedagang yang membawa misi penyebaran agama masuk ke Indonesia. Beberapa nama besar dunia yang pernah menjejakkan kaki di Barus adalah Napoleon Bonaparte.

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah, Hendri Susanto Tobing, tugu yang akan diresmikan Presiden Joko Widodo memiliki tiga pilar setinggi tiga meter. Di puncaknya akan terdapat bola dunia atau globe sebagai simbol internasional.

Kata dia, sebagai daerah yang langsung menghadap ke Samudera Hindia, kawasan Barus menjadi daerah strategis dan menjunjung tinggi toleransi.

"Kedatangan Presiden Jokowi memonumentalkan peradaban titik nol penyebaran agama di Indonesia. Makna tiga pilar kemasyarakatan ini menandakan terkenal dengan Boru, Tulang, Kawan Semarga yang saling menyatukan, di atas nanti bola dunia," katanya di Tapanuli Tengah, Kamis, 19 Maret 2017.

Kata dia, konsep tugu nol kilometer sudah dirancang sejak lama untuk mendirikan simbol toleransi beragama.

"Wacana awalnya tidak bentuk monumen, kami masyarakat menyebarkan berita ini seluruh tanah air, yang diikuti oleh organisai keagamaan. Barus dulu terkenal dengan bandar besar di Indonesia, makanya dari Timur Tengah masuk Indonesia dari sini. Arti maknanya inilah momentum, suatu monumen, suatu tanda di Barus inilah masuk pertama kali penyebaran agama di nusantara," kata dia.

Masuknya perdagangan agama di Barus karena pada masa lalu Kapur Barus dan rempah-rempah merupakan salah satu komoditas perdagangan yang sangat berharga dari daerah ini dan diperdagangkan sampai ke Arab, dan Parsia. Kapur Barus sangat harum dan menjadi bahan utama dalam pengobatan di daerah Arab dan Persia. Di Barus, Tapanuli Tengah, Presiden dan Ibu Iriana akan melakukan kunjungan kerja menuju Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah.


Turut menyertai Presiden dan Ibu Iriana, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.


Editor: Rony Sitanggang

  • titik nol toleransi beragama di barus sumut
  • presiden joko widodo

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!