BERITA

Panglima: Keluarga Korban Heli Dapat Santunan 400 Juta

""Tunjangan sekolah anak dijamin TNI sampai S1. kemudian kami juga akan pikirkan dengan rumah tapi disesuaikan tempat mereka berdomisili,""

Ade Irmansyah

Panglima:  Keluarga Korban Heli Dapat Santunan 400 Juta
Keluarga korban jatuhnya Helikopter TNI AD jenis Bell 412 EP Almarhum Brigjen TNI Anumerta Ontang menangis di Hanggar Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (22/3). (Foto: Antara)

KBR, Jakarta-  Keluarga korban peristiwa jatuhnya helikopter milik TNI AD di Poso, Sulteng, hari Minggu kemarin mendapat uang santunan sebesar 400 juta rupiah. Kata Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Gatot Nurmantyo, santunan akan diberikan oleh  Asabri dalam waktu dekat.

"Santunan keluarga korban akan dapat santunan dari ASABRI dalam jumlah besar," ujar Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Gatot Nurmantyo  kepada wartawan di Skadron Udara 17, lapangan udara Halim Perdanakusuma .


Selain itu kata dia, tunjangan untuk sekolah anak korban juga bakal ditanggung hingga ke jenjang kuliah dan mendapatkan uang sebesar 30 juta rupiah untuk satu orang anak. TNI juga bakal menyediakan rumah siap huni bagi seluruh keluarga korban.


"Tunjangan sekolah anak dijamin TNI sampai S1. kemudian kami juga akan pikirkan dengan rumah tapi disesuaikan tempat mereka berdomisili," ujarnya.


Selanjutnya setiap korban juga dinaikkan satu tingkat pangkat dari pangkat sebelumnya. Hal itu berdasarkan Perpres nomor 22 tahun 2016.


Selain itu, Kepolisian Indonesia juga memberikan penghargaan Bintang Bhayangkara Narariya kepada seluruh korban yang telah dianggap berjasa membantu kerja Kepolisian di Poso, Sulawesi Tengah.


"ini gambaran prajurit siap melaksanakan tugas demi keutuhan NKRI. Presiden bangga kepada bapak siap melaksanakan tugas. Sumpah setia kepada NKRI patuh pada hukum dan taat pada atasan tertinggi presiden," ujarnya.


Sebelumnya Helikopter milik TNI Angkatan Darat (AD) jatuh di Dusun Pattiro Bajo, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupatan Poso, Sulawesi Tengah.


Helikopter milik TNI itu jatuh pada Minggu sore sekitar pukul 17.45 Wita. Ia mengatakan belum mengetahui pasti penyebab helikopter milik TNI AD itu jatuh.


Helikopter milik TNI AD itu ditumpangi oleh 13 orang anggota TNI. Rombongan berangkat sekitar pukul 17.30 Wita dari Desa Watutau Kecamatan Lore Utara menuju Poso. Namun ketika di atas perkebunan Kelurahan Kasiguncu terjadi kecelakaan. Lima orang perwira menengah meninggal  dalam insiden tersebut.


Editor: Rony Sitanggang

  • Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI)
  • Gatot Nurmantyo
  • helikopter jatuh
  • operasi tinombala 2016

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!