RUANG PUBLIK

Wujudkan Pemilu 2019 Damai, Bersih, dan Bebas SARA

"Tidak lama lagi kita akan merayakan pesta rakyat yang diadakan setiap 5 tahun sekali. Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yang jatuh pada tahun 2019."

Wujudkan Pemilu 2019  Damai, Bersih, dan Bebas SARA

Tidak lama lagi kita akan merayakan pesta rakyat yang diadakan setiap 5 tahun sekali. Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yang jatuh pada tahun 2019. Pendaftaran partai politik sendiri telah dimulai sejak 2017 lalu. Setelah melalui berbagai tahapan, tepat pada 17 Februari 2018 lalu KPU Pusat telah mengumumkan partai politik peserta Pemilu 2019. Di tengah permasalahan yang terjadi di Indonesia, seperti korupsi, diskriminasi, SARA dan lain sebagainya, semua pihak tentunya berharap Pemilu 2019 dapat berjalan dengan transparan, damai, bersih serta bebas dari SARA. Lalu bagaimana sejauh ini persiapan menuju Pemilu 2019 yang akan datang? Bangun Sitohang - Kasubdit Implementasi Kebijakan Politik, Kementerian Dalam Negeri, Wahyu Setiawan - Anggota KPU, dan Titi Anggraini - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) akan menjelaskannya dalam Ruang Publik KBR pada Senin, 19 Februari 2018 pukul 09.00 WIB.

Simak di radio jaringan KBR yang tersebar di seluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua, bagi yang di Jakarta bisa dengarkan di Power Radio 89,2 FM Jakarta atau via Facebook : Kantor Berita Radio-KBR dan website kbr.id atau melalui aplikasi android dan IOS search KBR Radio. Kami juga mengundang Anda yang ingin bertanya atau memberikan komentar melalu telp bebas pulsa di 0800 140 3131. Pertanyaan juga bisa diajukan melalui pesan singkat, whatsapp di 0812 118 8181 atau mention ke akun twitter @halokbr.Jangan lupa sertakan TAGAR RUANG PUBLIK 


  • #Pemilu2019
  • KPU
  • Pemilu Damai
  • Pemilu Bebas SARA

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!