BERITA

Pemkot Balikpapan Rabu ini Bongkar Lokalisasi Terbesar di Kaltim

Pemkot Balikpapan Rabu ini Bongkar Lokalisasi Terbesar di Kaltim


KBR, Balikpapan– Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur  segera akan membongkar puluhan barak lokalisasi Kilometer 17  pada Rabu (08/02).  Kilometer 17 Balikpapan Utara dikenal sebagai lokalisasi terbesar yang ada di Kalimantan. Diperkirakan tempat  yang dibangun  1980-an itu didiami hampir dua ribu pekerja seks komersial (PSK).

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan akan memimpin langsung pembongkaran. Dia mengklaim  penolakkan warga terkait pembongkaran itu sudah selesai. Alasannya Pemkot memenangkan gugatan yang dilayangkan warga di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).


Kata dia, Selasa (07/02) besok akan dikirim alat berat yang akan meratakan puluhan barak lokalisasi tersebut. Ada ratusan aparat gabungan baik dari TNI, kepolisian maupun Satpol PP yang diterjunkan menjaga pembongkaran.


“Kalau lokalisasi KM 17 rasanya sudah selesai (soal gugatan hukum) tinggal tahapan persiapan pembongkaran. Tinggal menghitung persiapan peralatan dan kita koordinasi dengan petugas keamanan. Supaya pelaksanaannya betul-betul clear. Dilaporkan Asisten I persiapannya sudah final,” kata Rizal Effendi, Senin (06/02).


Rizal menambahkan, rencananya di atas lahan lokalisasi tersebut akan dibangun panti rehabilitasi jompo, gelandangan, gangguan jiwa maupun anak jalanan. 

Lokasi ini sejak15 Juni  2013 sudah ditutup pemkot. Melalui SK Wali Kota Nomor 188.45-12/2013 tentang penutupan LHB di Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara tertanggal 5 Juni 2013.  Pemkot menunda membongkar   lokalisasi bernama resmi Lembah Harapan Baru (namun kalah populer dengan sebutan tak resminya Kilo 17), lantaran menunggu putusan kasasi yang diajukan penghuni. Gugatan diajukan lantaran SK Walikota tak menyebutkan dengan jelas batas wilayah yang ditutup.


Editor: Rony Sitanggang

  • Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi
  • kilo 17 balikpapan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!