BERITA

Gerindra: Masuk Kabinet Jokowi Sama Saja Masuk Jurang

"Gerindra juga tidak akan memiliki waktu yang banyak untuk memperbaiki kabinet jika bergabung saat ini. Arief menilai publik justru akan melihat jelek kinerja kader Gerindra."

Gerindra: Masuk Kabinet Jokowi Sama Saja Masuk Jurang
Presiden Joko Widodo melantik menteri baru hasil perombakan kabinet, pada 27 Juli 2016. (Foto: presidenri.go.id))


KBR, Jakarta - Partai Gerindra menilai bakal merugi jika bergabung dengan kabinet pemerintahan Jokowi-JK saat ini.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono mengatakan tahun 2017 sudah berdekatan dengan pemilu 2019. Selain itu, Gerindra juga tidak akan memiliki waktu yang banyak untuk memperbaiki kabinet jika bergabung saat ini. Arief menilai publik justru akan melihat jelek kinerja kader Gerindra.


"Saat ini kalau di pemerintahan Joko Widodo, 2018 itu sudah tahun politik, sudah harus siap-siap di 2019 untuk menyiapkan pemilu legislatif dan pemilu presiden. Kalau masuk hari ini Gerindra, justru Gerindra akan masuk jurang," jelas Arief Poyuono kepada KBR, Senin (1/2/2016).


Arief Poyuono menambahkan kedekatan Prabowo Subianto dengan Jokowi tidak dapat diartikan Gerindra akan bergabung dengan pemerintah.


"Kalau Gerindra mau masuk kabinet, Prabowo harus bicara juga dengan kader-kadernya. Tidak dengan gampang dia memutuskan masuk ke kabinet. Karena dari dulu Gerindra berdiri, kader-kadernya di bawah termasuk saya hanya akan masuk kabinet kalau Presidennya Prabowo, bukan yang lain," kata Arief.


Baca: Jokowi Bantah Akan Lakukan Reshuffle   

Ia menjelaskan keengganan Gerindra masuk kabinet pemerintahan partai politik lain juga tergambar saat rezim Susilo Bambang Yudhoyono.


"Kalau menurut saya, kalau Gerindra hari ini mau masuk kabinet harusnya dari dulu, kita ikut pemerintah SBY. Dulu saja SBY menawarkan 3 kursi, tapi saat itu Pak Prabowo tidak mau," imbuhnya.


Wacana perombakan atau reshuffle kabinet kembali menghangat belakangan ini. Terutama usai beberapa politisi melontarkan wacana tersebut. Salah satunya melalui pernyataan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura Syarifuddin Sudding. Ia menyebut akan ada resuffle pada Januari 2017.


Partai Gerindra dinilai memiliki peluang besar untuk bergabung dengan pemerintahan Jokowi-JK. Sebab, Prabowo Subianto dan Jokowi terlihat cukup dekat belakangan ini, terutama saat aksi-aksi ormas Islam yang menginginkan Gubernur Jakarta non-aktif Basuki Tjahaya Purnama ditahan karena dituding melecehkan agama Islam.


Editor: Agus Luqman 

  • Kabinet Kerja
  • Reshuffle kabinet
  • perombakan menteri
  • Jokowi
  • Presiden Jokowi
  • Gerindra
  • Partai Gerindra

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!