BERITA

23 Tahun Badan Mematung, RS Mawardi Solo Siapkan Tim Khusus Rawat Sulami

""Ini memang kasus pertama yang kita tangani untuk penyakit seperti itu," "

Yudha Satriawan

23 Tahun Badan Mematung, RS Mawardi Solo Siapkan Tim Khusus Rawat Sulami
Sulami mulai menjalani perawatan di RS Mawardi Solo, Jawa Tengah. (Foto: KBR/Yudha S.)


KBR, Solo- Sulami, warga Sragen yang mengalami kekakuan seluruh persendian hingga menyebabkan tubuh mematung dirujuk ke rumah sakit di Solo. Sulami mendapat perawatan intensif di rumah sakit  Dr Moewardi Solo. Juru bicara RS Dr Moewardi Solo, Dokter Elysa mengatakan rumah sakit sudah membentuk tim khusus menangani penyakit yang dialami Sulami ini.

Menurut Elysa, kasus pertama kali yang ditangani ini melibatkan tim dokter berbagai bidang.

“Kita bentuk tim, terdiri dari berbagai dokter spesialis yang akan menangani pasien ini. Ada dokter spesialis penyakit dalam, dokter bedah tulang atau ortopedi, syaraf, termasuk juga radiologi dan laboratorium sebagai penunjang. Ya ini memang kasus pertama yang kita tangani untuk penyakit seperti itu," ujar Juru bicara RS Dr Moewardi Solo, Dokter Elysa, Rabu (25/01).

Sulami didampingi keluarga menjalani foto rontgen dan uji lab untuk menguak penyakit yang dialaminya.

Sebelumnya Sulami, seorang warga Sragen, Jawa Tengah mengalami kekakuan di seluruh tubuhnya. Sulami kesehariannya mirip patung karena tubuhnya tidak bisa digerakkan selama 23 tahun ini. Kondisi Sulami menjadi sorotan masyarakat dan dianggap sebagai “manusia kayu”.

Kekakuan badan Sulami ini akibat penyakit Ankylosing Spondylitis atau dikenal sebagai rematik sistemik. Penyakit ini menyerang tulang belakang dan sendi-sendi tulang.


Editor: Rony Sitanggang

  • Ankylosing Spondylitis
  • sulami manusia kayu
  • Juru bicara RS Dr Moewardi Solo
  • Dokter Elysa

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!